Sukses

LPDB KUMKM Siap Salurkan Dana Bergulir ke 55 Koperasi

LPDB juga menerima banyak proposal pengajuan pinjaman dari koperasi-koperasi di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, mulai membidik koperasi-koperasi yang menjadi sasaran penyaluran dana bergulir. Hal ini menindaklanjuti instruksi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa penyaluran dana bergulir dari LPDB hanya melalui koperasi.

Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan, sejak ada instruksi dari menteri, pihaknya aktif berkoordinasi dengan daerah untuk menginventarisasi koperasi-koperasi potensial yang akan dibiayai. Selain itu, LPDB juga menerima banyak proposal pengajuan pinjaman dari koperasi-koperasi di seluruh Indonesia.

“Sejak ada instruksi Menteri Koperasi dan UKM pada awal Januari 2020, kami langsung menginventarisasi koperasi-koperasi potensial, dengan cara berkoordinasi dengan Dinas-Dinas Koperasi dan UKM. Dalam satu bulan terakhir ada 55 koperasi yang sedang kami analisis permohonan pinjamannya, terdiri dari 27 koperasi sektor riil dan 28 koperasi simpan pinjam,” kata Braman dalam acara 'Paradigma Baru, Momentum Perubahan,' di Jakarta, Selasa, (4/2/2020).

Sementara itu, dari 55 koperasi tersebut, total pengajuan pinjaman mencapai sebesar Rp861,25 miliar. Braman mengatakan LPDB akan menganalisa nilai pinjaman yang diajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kendati begitu, pada 2020, LPDB mendapat alokasi penyaluran dana bergulir Rp1,85 triliun. Menurut Braman, khusus untuk tahun ini sebesar Rp900 miliar, masih harus disalurkan lewat lembaga non koperasi atau UMKM langsung. Hal ini ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi LPDB sebab sudah ada ikatan perjanjian sebelumnya dengan Lembaga non koperasi atau UMKM.

“Pengajuan lembaga keuangan non koperasi itu kan bertahap, untuk tahun 2020 masih ada Rp900 miliar yang harus diselesaikan,” jelasnya. Sebagai informasi, keputusan Menkop UKM agar penyaluran dana bergulir LPDB sepenuhnya lewat koperasi, sebagai komitmen menumbuhkan koperasi, khususnya koperasi sektor riil dan mendorong UMKM melakukan kegiatan usaha dalam wadah koperasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menteri Teten Bakal Tertibkan Koperasi Nakal

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin kerap menggaungkan pertumbuhan ekonomi dari bawah. Salah satu jalan yang ditempuh lewat UKM dan koperasi.

Hanya saja, di 100 hari kerja Jokowi-Maruf masih ada penyalahgunaan lembaga koperasi menjadi entitas lain. Misalnya dijadikan tempat cuci uang, berkedok investasi ilegal dan menggunakan praktik rentenir.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bakal membereskan koperasi-koperasi nakal.

"Ini akan kita bereskan," kata Teten di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat, Sabtu (1/2/2020).

Saat ini, kata Teten, ada 138 ribu koperasi yang tecatat di Kementerian Koperasi dan UKM. Dia mengakui dari jumlah tersebut ada koperasi yang tidur dan mati suri.

Hanya saja, dia belum bisa memastikan berapa banyak koperasi yang tergolong tidak produktif.

"Ini akan kita list, saya juga belum tahu rinciannya," kata Teten.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com