Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen Sumber Daya Air menargetkan pembangunan Bendungan Kering (Dry Dam) Ciawi yang berlokasi di Hulu Sungai Ciliwung, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor selesai akhir 2020.
Saat ini, tahapan konstruksinya sudah memasuki pekerjaan utama pembangunan tubuh bendungan yang ditandai dengan pengelakan aliran Sungai Ciliwung (river closure) pada Selasa (4/2/2020) kemarin.
Baca Juga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelakan sungai merupakan tahapan penting yang harus diselesaikan pada awal pembangunan bendungan sehingga pekerjaan utama dapat dilaksanakan.
Advertisement
"Untuk menjaga ritme pekerjaan, saya minta agar dilakukan pembagian jadwal tiga shift kerja dengan tetap memperhatikan kualitas dan keselamatan pekerja," ujar Menteri Basuki, Rabu (5/2/2020).
Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Widiarto menyampaikan, progres fisik pembangunan Bendungan Ciawi sudah 45 persen.
"Secara keseluruhan konstruksinya akan selesai pada akhir tahun 2020 dan Insya Allah dapat beroperasi pada Mei 2021 dan berfungsi untuk menahan laju banjir di hulu Sungai Ciliwung," kata Widiarto.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagian dari Pengendalian Banjir Jakarta
Menurutnya, pembangunan Bendungan Ciawi merupakan bagian dari rencana induk (masterplan) pengendalian banjir Jakarta yang dilakukan secara bertahap sebagai bentuk komitmen untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir.
"Pengelolaan air merupakan urusan bersama, untuk itu harus terpadu dan sinergi antara pusat dan provinsi, kabupaten/kota beserta masyarakat. Bendungan ini merupakan kerjasama Kementerian PUPR dengan Pemprov Jabar, Kabupaten Bogor, serta dukungan masyarakat Bogor dalam rangka pengendalian banjir Sungai Ciliwung dari hulu hingga hilir di Jakarta," bebernya.
Keberadaan Bendungan Ciawi dengan volume tampung total sebesar 6,05 juta m3 akan bermanfaat dalam mereduksi banjir bagian hulu hingga 30 persen, yakni sebesar 111,75 m3 per detik. Kontribusi Bendungan Ciawi dalam pengendalian banjir juga akan berdampak pada pintu air Manggarai sebesar 11,9 persen.
Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna. Pembangunannya telah dimulai pada 2 Desember 2016, dijadwalkan selesai awal 2021, namun ditargetkan dapat selesai lebih cepat pada akhir 2020. Bendungan Ciawi dibangun dengan biaya sebesar Rp 798,7 miliar.
Progres pembebasan lahan saat ini telah mencapai 92 persen dengan lahan yang telah dibebaskan seluas 66.10 hektare (ha) sebanyak 862 bidang dari total kebutuhan lahan seluas 78.35 ha sebanyak 935 bidang. Sedangkan sisanya untuk lahan yang belum bebas akan dituntaskan pada akhir Maret 2020.
Advertisement