Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,02 persen. Terjadi perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya 5,17 persen di tahun 2018 dan pada tahun 2017 sebesar 5,07 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan hal ini terjadi karena situasi perekonomian global yang melambat. Namun di situasi ekonomi seperti ini terjadi pertumbuhan di di seluruh lapangan usaha.
Baca Juga
"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa Lainnya sebesar 10,55 persen," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Advertisement
Dia melanjutkan, pertumbuhan selanjutnya diikuti Jasa Perusahaan sebesar 10,25 persen dan lnformasi dan Komunikasi sebesar 9,41 persen.
Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha lndustri Pengolahan sebesar 0,80 persen. Kemudian diikuti Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,61 persen.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Selanjutnya konstruksi sebesar 0,58 persen dan lnformasi dan Komunikasi sebesar 0,49 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari lapangan usaha lainnya sebesar 2,54 persen.
Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Lapangan Usaha lndustri Pengolahan sebesar 19,70 persen. Lalu Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 13,01 persen.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 12,72 persen dan Konstruksi sebesar 10,75 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 56,18 persen.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement