Sukses

Infrastruktur 5 Kawasan Wisata Super Prioritas Telan Biaya Rp 5,2 Triliun

Kementerian PUPR memastikan dukungan infrastruktur untuk pengembangan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan dukungan infrastruktur untuk pengembangan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas pada akhir 2020. Anggaran sebesar Rp 5.224 miliar (Rp 5,2 triliun) disiapkan untuk mendukung hal tersebut

"Tahun 2020 difokuskan 5 KSPN Prioritas, khususnya untuk infrastruktur harus selesai di akhir 2020 sehingga mulai tahun 2021 dapat menyentuh 5 KSPN lain," ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterantan tertulis, Kamis (6/2/2020).

Infrastruktur KSPN yang dibangun Kementerian PUPR mencakup konektivitas seperti penanganan jalan dan jembatan, bidang sumber daya air seperti pembangunan tampungan air dan infrastruktur pengendali banjir, bidang permukiman diantaranya penataan kawasan dan peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah, dan bidang perumahan meliputi pembangunan sarana hunian pendukung dengan total anggaran sekitar Rp 6 triliun.

Dukungan infrastruktur yang dikerjakan pada Tahun Anggaran 2020 beberapa diantaranya telah memasuki tahap lelang pada Desember 2019 dan diharapkan mulai konstruksi pada Februari 2020. Seperti penataan Kampung Ulos Hutaraja di KSPN Danau Toba senilai Rp 42,3 miliar.

Lalu ada peningkatan jalan dan trotoar di Jalan Soekarno Hatta Atas-Jalan Soekarno Bawah-Jalan Pede di KSPN Labuan Bajo dengan biaya Rp 181 miliar, dan penataan Kawasan Pantai Paal di KSPN Manado Bitung-Likupang dengan biaya Rp 96 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jembatan Tano Ponggol

Penataan lain yang akan memasuki tahap lelang diantaranya penggantian Jembatan Tano Ponggol di KSPN Danau Toba sepanjang 450 meter pada Maret 2020, dan pengembangan Kawasan 3 Gili di KSPN Mandalika pada Juni 2020 dengan biaya Rp 70 miliar.

"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul," ungkap Menteri Basuki.

Dengan terbangunnya infrastruktur pendukung KSPN, Menteri Basuki mengatakan Indonesia dapat bersaing dengan negara lain melalui sektor pariwisata karena memiliki keunikan tersendiri. Di samping itu, melalui sektor pariwisata juga bisa lebih cepat dalam membuka lapangan kerja, menarik investasi, dan menciptakan peluang ekonomi lokal.

"Pembangunan kawasan pariwisata ini jawaban untuk memperkecil ketimpangan antar daerah. Pariwisata juga paling cepat meng-create lapangan pekerjaan dan murah," pungkas Menteri Basuki.