Sukses

Rampung Akhir 2019, Jembatan Manula Sambungkan Bengkulu-Lampung

Pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur konektivitas di berbagai wilayah seperti proyek Jembatan Manula.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Ditjen Bina Marga menyelesaikan pembangunan Jembatan Manula yang menghubungkan ruas jalan nasional Bengkulu dengan Lampung pada akhir 2019.
 
Jembatan ini memiliki panjang 215 meter, lebar 10,5 meter, punya 6 bentang jembatan, serta kontruksi atas jembatan Beton PCI dengan panjang 35 meter dan kontruksi pondasi memakai tiang pancang baja.
 
 
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur konektivitas di berbagai wilayah seperti proyek Jembatan Manula.
 
Hal ini untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus mengurangi disparitas antar wilayah.
 
"Daya tahan Indonesia sangat tergantung pada ketangguhan infrastruktur yang kita miliki, di kota, di desa, di kawasan pedalaman, di kawasan perbatasan, serta pulau-pulau terluar dan terdepan," kata Menteri Basuki dalam pernyataan tertulis, Jumat (7/2/2020).
 
Kepala BPJN III Padang H Aidil Fiqri menyampaikan, terbangunnya Jembatan Manula secara otomatis mempermudah akses yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Lampung.
 
"Masyarakat sangat senang dengan selesainya jembatan ini, bahkan sudah digunakan oleh pengendara yang melintas dan digunakan untuk berswafoto. Karena diapit oleh dinding tebing serta rimbunnya hutan lindung yang sedap dipandang," ungkapnya. 
 
 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tahapan Pembangunan

Kehadiran jembatan ini sangat dibutuhkan untuk menggantikan jembatan lama yang posisinya berada di hilir. Adapun kondisi jembatan lama memiliki jalan menanjak dan menikung tajam, sehingga banyak terjadi kecelakaan terutama kendaraan besar dan bermuatan berat yang tidak sanggup menanjak.
 
"Selain itu, jembatan ini menjadi poros atau urat nadi yang menghubungkan antara Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung," dia menambahkan.
 
Adapun tahap pekerjaan Jembatan Manula dilakukan secara bertahap pada 2010-2012 dengan melakukan Survei Desain (DED) serta tahap pembebasan lahan. 
 
Pada periode 2013-2014, konstruksi tahap I dikerjakan oleh PT Nindya Karya, kemudian pada tahap II di 2016 oleh PT Cahaya Tunggal Abadi. Sedangkan pada 2017 konstruksi tahap ketiga dikerjakan oleh PT Trigaya Ciptamarga, dan dilanjutkan pada 2019 oleh PT Surya Alnusa Mandiri.
 
Proyek pembangunan Jembatan Manula menghabiskan total biaya Rp 168 miliar. Khusus di 2019, anggaran pembangunan jembatan menelan biaya Rp 20,4 miliar.