Sukses

Singapura Larang Turis Asal China, Kunjungan Wisman ke Batam Anjlok

Saat ini pelayaran dari Singapura ke Batam turun hingga 20 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan pemerintah Singapura yang menutup akses masuk bagi turis asal China turut berdampak terhadap sektor pariwisata Batam, Kepulauan Riau. Penutupan tersebut dilakukan terkait dengan kasus virus Corona yang menyerang lebih dari 20 negara, termasuk ke Negeri Singa.

Sebagai dampaknya, saat ini pelayaran dari Singapura ke Batam turun hingga 20 persen.

Manager Operasional Pelabuhan Batam Center, Nika Astaga, mengatakan dampak isu virus Corona sangat besar untuk pelabuhan di Batam. Arus penumpang dari dan ke Pelabuhan Internasional Batam Centre turun drastis, terutama pada akhir pekan.

"Biasanya, kalau Sabtu dan Minggu, biasanya 10 ribu arus penumpang di Batam Centre. Sekarang hanya sekitar 5 ribuan," kata Nika di Pelabuhan Batam Center, seperti ditulis Jumat (7/2/2020).

Sementara pada hari-hari biasa, kedatangan wisatawan maupun WNI dari Singapura selama sepekan mengalami penurunan 20 persen dari rata-rata 5 ribu per hari. 

Nika mengatakan volume pelayaran kapal dari Pelabuhan Internasional Batam Centre ke Singapura dan Malaysia, jumlahnya 84 kali.

"Itu pelayaran reguler. Belum ada pengurangan kapal," beber dia.

Diakui, penurunan penumpang juga terjadi karena adanya larangan sejumlah negara, menerima kunjungan warga negara asing, yang pernah mengunjungi China.

"Khususnya bagi warga negara asing yang pernah berkunjung dalam durasi 14 hari terakhir," terang dia.

Larangan-larangan itu menyebabkan jumlah kunjungan dari Singapura ke Batam menurun karena sebelumnya banyak juga wisatawan asing masuk Batam, transit lewat Singapura.

"Mau tidak mau berpengaruh terhadap Batam. Mengingat, banyak dari mereka nasuk ke Batam dari Singapura," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perketat Pengawasan

Sementara untuk mengantisipasi virus Corona, setelah ditetapkan ada puluhan pengidap positif dari Singapura, pihak pengelola memperketat pengawasan.

Adapun untuk pihak pelabuhan mengimbau petugasnya menggunakan masker. Demikian dengan orang-orang calon penumpang untuk mengenakan masker.

"Selain menyediakan masker di pusat informasi untuk pengguna pelabuhan, di setiap tempat kita juga sediakan cairan antiseptik di setiap sudut pintu masuk kedatangan," ucap Nika Astaga.