Liputan6.com, Jakarta - Petrokimia Gresik berupaya menumbuhkan minat generasi milenial terhadap dunia pertanian dengan menggelar Agrosociopreneur Competition. Ajang ini sebagai rangkaian Jambore Petani Muda.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, peran generasi muda pada sektor ini masih terbilang rendah. Sebenarnya jika sektor pertanian dikelola dengan baik dan benar, tak kalah prospektif dengan sektor lainnya.
"Menurut Sensus Pertanian 2013, sekitar 61 persen petani Indonesia telah berusia lebih dari 45 tahun. Minimnya minat generasi milenial dikhawatirkan akan mengancam keberlanjutan pertanian di Indonesia," kata Rahmad, di Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, Jambore Petani Muda merupakan salah satu solusi yang dilakukan Petrokimia Gresik untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan di Indonesia, sebab program tersebut mengajak anak muda berkompetisi dalam inovasi pertanian dalam Agrosociopreneur Competition.
"Dari program ini kami melihat bahwa inovasi generasi muda Indonesia di bidang pertanian sangat potensial dan luar biasa. Ini yang perlu kita beri perhatian dan dukung penuh," ujar Rahmad.‎
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minim Minat Generasi Muda
Rahmad menilai, peserta program Agrosociopreneur Competition adalah oase di tengah minimnya minat generasi muda. Dia pun yakin, dari program ini akan lahir generasi milenial yang akan membawa perubahan positif dan besar pada sektor pertanian Indonesia di masa depan.‎
Jambore Petani Muda 3 memiliki tiga program utama yang ditujukan kepada mahasiswa Fakultas Pertanian se-Indonesia, antara lain Sahabat Petani Fest, CEO Talk dan Agrosociopreneur Competition.
‎"Diharapkan Jambore Petani Muda dapat menjadi fasilitas untuk membentuk sebuah jaringan nasional petani muda, wadah saling bertukar informasi dan pengalaman, sehingga dapat saling memperkuat konsep pengembangan pertanian.Dan pada akhirnya akan memperkaya dan menjaga keberlanjutan pertanian di Indonesia," tandasnya.
Advertisement