Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan adanya diving chamber (oksigen hiperbarik) di sektor pariwisata. Khususnya di destinasi wisata yang bisa digunakan untuk menyelam seperti di Labuan Bajo, NTT.
“Supaya tempat pariwisata ada chamber untuk diving supaya kalau ada apa-apa ada yang bisa ditangani," mata Luhut di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).
Baca Juga
Gandeng Marion Jola, Iklan Terbaru Kuku Bima Eksplor Keindahan Labuan Bajo dan Wisata Sejarah Pancasila
International Golo Mori Jazz 2025 Digelar 12 April 2025 Setelah Ditunda, Sorot Tema Kebangkitan dari Timur Indonesia
Tertunda karena Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, International Golo Mori Jazz Festival Bakal Digelar Sehabis Lebaran
Tak jauh dari lokasi, Luhut juga ingin dibangun rumah sakit. Sehingga memudahkan proses evakuasi bila terjadi sesuatu.
Advertisement
Usulan ini Luhut merupakan respon dari laporan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama terkait status travel advice (saran perjalanan) menuju Indonesia. Dalam komponen travel advice, terdapat kesiapan-siagaan dalam menghadapi kebencanaan.
Hal ini sangat penting dalam memfasilitasi wisatawan yang datang ke Indonesia untuk menyelam di perairan nusantara, khususnya di Labuan Bajo. Sebab bila keamanan ini tak terjamin, memungkinkan wisatawan untuk mencari pulau lain di luar Indonesia.
Â
saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bukan hanya mempersiapkan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai kawasan wisata super premium. Dia juga menyiapkan Labuan Bajo menjadi tuan rumah sejumlah acara internasional.
Status Hati-hati
Maka untuk mengatasi masalah hal ini, Luhut menyarankan adanya chamber diving tersebut. Jika ini belum ada, hal itu membuat travel advice di Indonesia berwarna kuning atau perlu kehati-hatian.
“Makanya semua kita buat cepat, sehingga mereka nyaman dan menaikkan wisatawan Indonesia," kata Luhut.
Dalam rapat tersebut dihadiri pula oleh 7 Kementerian dan Lembaga dibawah koordinasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi. Mereka adalah Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian KKP, Kementerian LHK, Kementerian Parekraf, dan BKPM.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement