Sukses

Pemerintah Diminta Tak Hanya Beri Diskon untuk 3 Destinasi Wisata

Langkah pemerintah memberikan diskon khusus, untuk penerbangan domestik ke Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan disambut baik oleh para pelaku usaha agen perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta - Langkah pemerintah memberikan diskon khusus, untuk penerbangan domestik ke Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan disambut baik oleh para pelaku usaha agen perjalanan.

Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menutup sementara akses penerbangan langsung Indonesia-China, guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agen Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, menilai tindakan yang dilakukan pemerintah itu bagus, dengan adanya promo untuk penerbangan tiga destinasi wisata itu. Namun, ia menyanyangkan jika pemerintah hanya memberikan promo ketiga destinasi saja.

“Bagus tapi sebenarnya tidak hanya tiga destinasi itu aja yang perlu diberikan subsidi, atau diberikan diskon. Karena sebenarnya tiga destinasi ini walaupun mereka sekarang merasa susah karena berkurangnya turis Cina yang masuk, tapi bagaimana dengan destinasi-destinasi lain? Kami sih sebenarnya ingin merata ke seluruh daerah, karena memang tingkat pengembangan domestik turun,” Kata Pauline kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Meskipun menurutnya, saat ini perkembangan destinasi domestik yang turun mulai alami pertumbuhan, karena tiket promo maskapai penerbangan yang dibuka kembali. Ia pun berharap dengan adanya dorongan dari pemerintah terkait promo tersebut, bisa menggerakkan destinasi wisata daerah lainnya.

Ia pun mencontohkan destinasi daerah Lombok pasca bencana, penerbangan ke Lombok sangat jarang, kalau ada pun tiketnya terhitung mahal. Tentunya, tiket mahal juga berdampak pada industri stakeholder di Lombok, begitu pun dengan daerah destinasi lainnya.

“Idenya bagus menurut saya ada promo tiket pesawat, ya jangan di anak tirikan lah cuman tiga destinasi, gak cuman itu doang yang susah kok,” ujarnya.

Itulah sebenarnya yang diinginkan, supaya kondisi ini bisa membuka peluang baik untuk menggairahkan kembali pariwisata domestik, setelah setahun terakhir harga tiket pesawat domestik yang mahal sekali.

Kemudian, Pauline pun menyarankan agar tiket pesawat domestik bisa stabil dan terjangkau, jangan terlalu murah juga karena berdampak buruk bagi maskapai penerbangan, yang penting cukup stabil dan terjangkau.

“Tapi paling enggak dengan harga tiket pesawat yang terjangkau stabil dan kompetitif, sehingga ini bisa menaikkan animonya masyarakat untuk bepergian domestik,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Paket Wisata Domestik

Selain itu,  karena memang paket travel destinasi ke domestik terbilang masih di atas, paket travel ke luar negeri. Contohnya ia dua tahun lalu membuka paket travel ke daerah Toraja, dan Labuan Bajo  dengan harga tur Rp 8-9 juta. Sedangkan, paket tur ke Cina seperti ke Guanlin hanya sebesar Rp 5 juta saja.

Melihat hal tersebut, orang tentu akan berpikir memilih sekalian berlibur ke luar negeri saja, karena harga tur yang lebih murah di bawah paket tur domestik. Namun, menurutnya itu semua kembali pada pribadi masing-masing. Mahalnya tiket domestiklah yang menjadi salah satu paket tur domestik yang lebih mahal dibanding ke luar negeri.

“Tapi kan kemarin dengan harga tiket pesawat waktu naik naiknya ke Manado aja sampai Rp 6 sampai Rp7 juta kan pulang pergi, ini kan beneran nggak terjangkau dan nggak make sense. Apakah orang Indonesia lebih tertarik lebih ke luar negeri, apalagi dengan adanya tur murah, yang akhirnya membuat masyarakat pun berpikir daripada gue ke dalam negeri dengan harga segitu, fasilitasi juga dibilang biasa-biasa aja kalau di daerah, mendingan ke luar negeri aja sekalian gitu,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait tiket pesawat Pauline melihat secara keseluruhan saat ini tiket pesawat sudah mulai ada penurunan, meskipun setiap penerbangan memiliki harga yang berbeda-beda.

“Persentasenya nggak terlalu kelihatan berapanya, karena beda-beda tapi kurang lebih nih kayak misalnya tiket pesawat itu ada yang Rp 6 juta sekarang jadi Rp 4 jutaan. Terus sekarang tiket-tiket pesawat kelihatanlah dari sekitar 20 persen udah mulai turun. Tapi saya nggak tahu apakah semua rute atau nggak atau merata atau enggak, cuman maksudnya dari overall terlihat ada sedikit penurunan,” jelasnya.

Kendati melihat upaya pemerintah melalui adanya promo dan diskon tiket pesawat, karena dampak virus korona, Astindo juga semenjak ada virus korona, pihaknya mau tidak mau, memfokuskan penjualan travelnya untuk domestik.

“Kalau kami berusaha menjual paket paket wisata domestik, karena internasional sudah pasti susah dijual kan. Tapi kan travel agent harus masih hidup tuh berarti mereka memang teman-teman kami pun mengutamakan menjual paket wisata domestik, dengan adanya promosi-promosi dari maskapai penerbangan, kemudian dengan hotel-hotel juga memberikan harga khusus, lalu kita paketkan dan kita jual kepada pelanggan pelanggan kami,” pungkasnya.