Liputan6.com, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memasukkan seluruh kawasan hutan konservasi Bukit Soeharto, Kalimatan Timur ke dalam kawasan Ibu Kota Baru.
Langkah tersebut ditujukan untuk mengembalikan fungsi Bukit Soeharto sebagai kawasan konservasi, penelitian dan pendidikan.
"Kami ingin pastikan semua Bukit Soeharto jadi ibu kota negara," ujar Deputi Bidang Pengembangan Regional, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rudy Soeprihadi Prawiradinata di Kantor Bappenas, Selasa (11/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Hutan Bukit Soeharto seluas 67.776 hektare tersebut sudah banyak beralih fungsi mulai dari kebun sawit hingga tambang liar batu bara. Dengan demikian, hutan Bukit Soeharto dimasukkan ke kawasan ibu kota baru agar kelestarian kawasan tersebut terjaga.
Pada awal April tahun lalu, Bukit Soeharto memang pernah diusulkan masuk dalam kawasan ibu kota baru karena memiliki letak yang strategis serta dekat dengan 2 bandara internasional di Balikpapan dan Samarinda. Namun wacana tersebut ditolak karena dikhawatirkan mengganggu hutan lindung.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Untuk Kawasan Konservasi
Ke depan, kawasan ini akan dimasukkan dalam wilayah ibu kota baru namun khusus untuk konservasi saja. Selain itu, kebijakan tersebut diambil untuk mendukung konsep forest city atau hutan lindung yang direncanakan di ibu kota baru.
Adapun rancangan pemerintah luas kawasan ibu kota negara 56.180,87 hektare dan kawasan perluasan ibu kota negara 256.142,74 persen. Sementara itu, luar kawasan inti pusat pemerintahan seluas 5.644 hektare. Luasan tersebut masih bisa berubah seiring dengan masukan dari berbagai pihak.
Advertisement