Sukses

Penerbangan ke China Ditutup, WNA Pilih Perpanjang Izin Tinggal

Izin tinggal WN China di Tangerang berbagai macam, mulai dari kunjungan, kegiatan mereka, dan ada untuk kunjungan keluarga.

Liputan6.com, Tangerang - Pascapenutupan penerbangan ke China seiring merebaknya wabah Virus Corona, ternyata permintaan perpanjangan izin tinggal Warga Negara Asing (WNA) meningkat. Belum genap sebulan, sudah ada 50 permintaan perpanjangan izin tinggal.

Penutupan hingga jangka waktu yang belum ditentukan itulah, membuat para WNA berlomba memperpanjang izin masa tinggalnya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Tangerang, Felucia Sengky Ratna mengatakan, imbas dari penutupan penerbangan dari dan ke China tersebut ada 50 permintaan perpanjangan visa tinggal di Tangerang.

"Hingga hari ini kantor Imigrasi Tangerang sudah menerima sekitar 50 permohonan izin tinggal darutat," kata wanita yang akrab disapa Sengky, Selasa (11/2/2020).

Langkah tersebut sesuai dengan arahan Direktorat Jendral Imigrasi yang sudah mengambil langkah untuk memberlakukan perpanjangan darurat izin tinggal bagi warga China di Indonesia pasca-penyebaran Virus Corona.

Perpanjangan visa izin tinggal diberlakukan untuk 30 hari ke depan setelah pengajuan sampai diterbitkannya kebijakan baru.

Sementara, izin tinggal WN China di Tangerang berbagai macam, mulai dari kunjungan, kegiatan mereka, dan ada untuk kunjungan keluarga.

Kendati demikian, diketahui sudah ada sekitar 40 persen dari jumlah tersebut sudah terbang ke China dan untuk sementara tidak bisa kembali lagi ke Indonesia.

"Pada saat itu mereka merayakan Imlek, beberapa dari mereka ada yang kembali ke negaranya di mana mereka enggak bisa kembali ke Indonesia," jelas Sengky.

Hingga saat ini terdata ada 1.067 WN China tinggal di wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan. 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Status Oranye Corona, WNI Ramai-ramai Batalkan Perjalanan ke Singapura

Wabah virus corona asal Wuhan, Cina kini telah merebak sampai ke ASEAN. Negara Singapura telah berada di tingkat waspada dengan status kewaspadaan di level oranye.

Penyebaran virus ini berdampak pada beberapa aspek di Indonesia, salah satunya agen travel. Banyak masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke Singapura namun membatalkan karena corona ini.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agen Indonesia (Astindo), Pauline Suharno mengatakan bahwa status oranye Singapura membuat masyarakat batal bepergian ke Singapura.

“Sangat banyak masyarakat yang membatalkan penerbangan ke Singapura. Misal yang sudah pesan tiket lama ingin berlibur dan tidak ada kepentingan mereka batalkan atau tunda. Begitu juga yang hendak medical check up mereka tunda, karena kan banyak orang Indonesia yang kalau berobat ke Singapura. Jadi kebanyakan dari mereka memang tidak jadi berangkat,” jelas Pauline kepada Liputan6.com (11/02/2020).

Total kerugian yang dialami cukup potensial karena kemungkinan pembatalan besar namun Sekretaris Jenderal Astindo ini tidak dapat memberikan angka pasti. Pihaknya merasa masih bingung terkait travel warning yang dikeluarkan pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

“Saya masih bingung, sebenarnya yang dikeluarkan itu sudah mencapai travel warning atau bentuknya masih himbauan. Karena ini rancu, saya lihat di media muncul travel warning tapi masih tanda kutip. Saya kemarin lihat di rilisnya Kemlu bentuknya himbauan,” tutur Sekretaris Jenderal Astindo, Pauline Suharno.