Sukses

BUMN Dituntut Cepat Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman

Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengimbau kepada seluruh perusahaan pelat merah agar dapat cepat beradaptasi dengan zaman

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengimbau kepada seluruh perusahaan pelat merah agar dapat cepat beradaptasi dengan zaman. Hal ini ditekankannya lantaran perubahan zaman telah banyak memunculkan industri baru, yang di sisi lain mematikan banyak bisnis lama.

BGS menceritakan pengalaman masa mudanya ketika dulu ia gemar membeli kaset di toko cd. Saat ini toko tersebut sudah tidak eksis akibat tergerus digitalisasi zaman.

"Dulu saya suka beli cd di Aquarius. Pertama kali Apple meluncurkan Iphone yang bisa dengar lagu dan download di iTunes. Dan ternyata perubahan itu terjadi dengan sangat cepat. Sekarang sudah tidak ada lagi Aquarius," ungkapnya pada acara Corporate Rebranding Semen Indonesia Group di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

"Jadi yang saya ingin share, dalam kehidupan dan peradaban akan terjadi infleksi, perubahan signifikan. Sebagai entitas bisnis kita selalu antisipasi. Karena pada saat terjadi perubahan, bisa singkat, bisa juga bertahap, akan ada bisnis yang hilang tapi ada yang melihat kesempatan dan tumbuh," tambahnya.

Dia menekankan, kehidupan di dunia saat ini terus berkembang dengan sangat cepat dan bakal menghadapi satu titik infleksi yang membawa perubahan. BGS berpesan kepada seluruh BUMN agar harus siap terhadap segala perubahan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Punya Rencana Jangka Panjang

Deputi Menteri BUMN Erick Thohir di bidang perindustrian ini pun meminta kepada perusahaan pelat merah untuk melaporkan rencana jangka panjangnya pada Maret mendatang.

"Yang selalu saya tanyakan ke mereka, apakah mereka siap untuk menghadapi perubahan, infleksi yang siap merubah bisnis mereka?" tegasnya.

"Kita sebagai BUMN harus terus mengamati. Kalau terjadi inflection point, sebagai business man kita harus antisipasi. Karena di situ ada bisnis yang mati, dan ada bisnis baru yang potensi tumbuh pesat," imbuh dia.