Liputan6.com, Jakarta Singapura kembali menjadi kota layak huni bagai para ekspatiat dari Asia Timur. Terpilih selama 15 tahun sejak 2005. Negara ini dinilai mempuyai infrastruktur dan fasilitas yang baik, tingkat kejahatan rendah, dan banyak komunitas ekspatriat  yang menyediakan akses jaringan sosial.
Ini merupakan hasil survey dari pakar mobilitas global, ECA International. "Singapura secara konsisten berada di peringkat teratas untuk ekspatriat Asia selama lebih dari satu dekade, dan tahun ini tidak berbeda," kata Direktur Regional Asia di ECA International, Lee Quane, seperti mengutip Straitimes, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga
Brisbane tetap berada di urutan kedua. Sedangkan Sydney, Nagoya, Osaka, dan Tokyo semuanya berada di urutan ketiga.
Advertisement
Peringkat tahunan ECA International, mengevaluasi 490 lokasi di seluruh dunia dengan beberapa faktor, seperti iklim, layanan kesehatan, perumahan, utilitas, keselamatan pribadi, akses untuk jejaring sosial, dan fasilitas rekreasi.
Faktor-faktor ini  membantu perusahaan menentukan tunjangan bagi karyawan yang melakukan penugasan internasional.
Simak daftar lengkap kota layak huni:Â Â Â Â Â
Kota                      Peringkat
1. Singapura                    1
2. Brisbane                     2
3. Sydney                      3
4. Nagoya                      3Â
5. Osaka                       3Â
6. Tokyo                        3Â
7. Adelaide                      7
8. Wellington                    7
9. Copenhagen                   9      Â
10. Yokohama                   9
11. Utrecht                     11
12. Canberra                    12
13. Eindhoven                   12
14. Auckland                    12
15.Bern                        12
16.Perth                        16
17. Amsterdam                   16
18. The Hague                   16
19. Stavanger                    16
20. Jenewa                     16
Â
Â
Â
Â
Â
Hong Kong Turun Peringkat
Kota yang sangat drastis turun peringkat adalah Hong Kong. Posisinya merosot 52 peringkat ke posisi 93. Ini dipicu ketegangan sosial-politik yang sedang berlangsung di kota tersebut dan protes pro- demokrasi yang berlangsung berbulan-bulan.
"Ketegangan politik yang meningkat tidak hanya mengkhawatirkan bagi ekspatriat yang tinggal di kawasan itu, protes yang telah terjadi sejak pertengahan 2019 telah berdampak negatif pada bidang kehidupan sehari-hari, yang sering dianggap remeh," jelas Quane.
Kondisi ini membuat  infrastruktur dan transportasi di Hong Kong terganggu. Bahkan, tingkat kejahatan meningkat sejak protes dimulai.
Kota-kota di Thailand dan Vietnam melihat peningkatan signifikan pada peringkat mereka tahun ini. Vietnam telah berinvestasi dalam infrastruktur yang lebih baik  yang meningkatkan standar hidup bagi penduduk lokal dan ekspatriat.
Sementara Pemilu demokratis damai Thailand menandakan bahwa kota-kota di negara tersebut telah melihat peningkatan dalam situasi politik yang merupakan  sesuatu yang mau tidak mau meningkatkan tingkat kehidupan untuk orang asing.
Â
Reporter : Tiara SekariniÂ
Â
Advertisement