Sukses

Top 3: Erick Thohir Sebut Telkomsel Lebih Baik Jadi BUMN

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 13 Februari 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai Telkomsel cocok untuk menjadi BUMN. Meski seperti diketahui bahwa Telkomsel merupakan anak usaha dari perusahaan plat merah, PT Telkom Indonesia.

Hal ini lantaran deviden PT Telkom Indonesia sebagian besar disumbang oleh Telkomsel.

Erick menginginkan Telkom mengubah core bisnis agar dapat bersaing dengan perusahaan milik negara lain. Dia juga ingin perusahaan pelat merah tersebut memiliki database big data seperti halnya Alibaba.

"Makanya kita mau Telkom berubah ke arah salah satunya ke database big data, cloud, masa cloud-nya dipegang alicloud (Alibaba Cloud). Masa database kita diambil negara lain?," paparnya.

Artikel mengenai Telkomsel jadi BUMN ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 13 Februari 2020:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Erick Thohir: Lebih Baik Telkomsel Jadi BUMN daripada Telkom

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, selama ini deviden PT Telkom Indonesia sebagian besar disumbang oleh Telkomsel. Untuk itu, menurutnya, Telkom lebih baik tidak ada dan Telkomsel dijadikan sebagai BUMN.

"Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan tidak ada Telkom. Langsung saja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas," ujar Erick di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Erick menginginkan Telkom mengubah core bisnis agar dapat bersaing dengan perusahaan milik negara lain. Dia juga ingin perusahaan pelat merah tersebut memiliki database big data seperti halnya Alibaba.

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 4 halaman

2. Berbisnis Cara Baru Agar Tembus Pasar Internasional

Indonesia memiliki dataran luas yang berhasil membawa negara ini menduduki posisi keempat di dunia sebagai penghasil biji kopi (arabika dan robusta) terbesar di dunia. Dari 'keuntungan' itu, kedai kopi di Indonesia menjamur dan persaingan bisnis pun kian ketat seantero negeri.

Alhasil para produsen kopi pun memutar otak lebih keras, agar tak tenggelam dalam persaingan bisnis. Namun seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, para pelaku usaha di industri kopi juga diuntungkan, terutama dalam hal pemasaran yang lebih efisien.

Keberhasilan perkembangan bisnis itu dibuktikan oleh CV Lampung Robusta Coffee. Bisnis lokal yang dijalankan selama 49 tahun itu, kini berkembang menuju pasar internasional.

Baca artikel selengkapnya di sini

4 dari 4 halaman

3. Erick Thohir: Presiden Jokowi Gila Kerja, 4 Bulan Ada 30 Ratas

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri Seminar Penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN 2020. Dalam kesempatan tersebut, dia minta maaf karena hadir terlambat akibat harus menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.

"Mohon maaf harusnya jadwal pagi, tapi karena Presiden gila kerja jadi Saya ratas dulu. Saya baru 4 bulan pembantu beliau sudah ada lebih dari 30 ratas," ujar Erick di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2).

Erick Thohir mengatakan, rapat yang digelar oleh Presiden Jokowi bukan rapat sembarangan. Tetapi lebih kepada memantau realisasi seluruh program yang telah dicanangkan di awal tahun.

Baca artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.