Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan tetap menjadi garda terdepan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun sangat perlu juga untuk membuka kerjasama investasi.
"Indonesia pernah diselamatkan ekonominya sama UMKM. Pada saat krisis moneter, korporasi besar melarikan diri. Tapi yang selamatkan kita adalah UMKM. Jadi UMKM masih jadi garda terdepan untuk pertumbuhan ekonomi kita. InsyaAllah bulan depan 99,99 persen total usaha itu UMKM, dan satu-satunya yang menyelamatkan pertumbuhan bangsa, tapi kami terbuka untuk kerja sama," kata Bahlil dalam kegiatan Indonesia Economic & Investment Outlook 2020, di Gedung Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Senin (17/2/2020).
Ia pun mengatakan UMKM itu mampu membuka 100 juta lapangan pekerjaan. Itulah alasan dirinya tetap melindungi UMKM, karena menurutnya 60 persen Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbang oleh UMKM.
Advertisement
Baca Juga
Bahlil pun berharap UMKM bisa berkolaborasi dengan investor, namun jangan mengakusisi saham daripada saham UMKM itu sendiri.
"Kita bisa kolabs dengan asing, lewat kemitraan," ujarnya.
Ungkapan Bahlil, serupa dengan apa yang dikatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada November tahun 2019, yakni pihaknya punya tekad untuk membawa produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) punya daya saing tinggi dan bisa masuk ke dalam rantai pasok global (global value chain).
Salah satunya dengan program yang ia canangkan, yakni dengan memberi dukungan pembiayaan dan investasi. Hal ini dilakukannya lantaran banyak UMKM yang punya masalah dalam hal pembiayaan.
"Bukan sedikit, banyak pembiayaan yang diberikan ke UMKM. Bank non-bank, kredit non-kredit, tapi tidak mudah UMKM akses itu. Kita buat bagaimana agregasi bisa dipercepat," kata Menteri Teten.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Bakal Tambah Bantuan Modal Bagi UMKM hingga Rp 10 Juta
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah serius mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya dari segi struktur ekosistemnya.
Menurut Airlangga, hasil pembahasan dari rapat terbatas (Ratas), pemerintah ingin membuat sebuah kebijakan untuk mengembangkan UMKM.
"Arahan bapak presiden kan kita menaikkan plafon dari UMKM yang selama ini oleh PNM atau bank wakaf mikro, plafonnya sekitar tiga juta yang mereka diberikan gran atau bantuan ini kita tingkatkan Rp 10 juta," kata Airlangga di Istana Wakil Presiden usai menemui Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (6/2/2020).
Peningkatan gran lebih dari tiga kali lipat, lanjut Airlangga, diharapkan presiden agar pembiayaannya tahap berikutnya bisa dibiayai oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kemudian dilanjutkan oleh kredit komersial sehingga tidak ada lagi gap (jarak).
Airlangga mengatakan, saat ini masih ada gap dirasakan para pengusaha UMKM. Karenanya dengan ditingkatkannya bantuan hingga Rp 10 juta, tidak ada lagi gap antara mereka.
"Dari Kementerian Keuangan nanti akan mendorong lembaga yang akan mendorong pendanaan ini, salah satunya Permodalam Nasional Madani (PNM) tadi dikajigimana ditingkatkan bisa naik jadi Rp 10 juta," lanjut Airlangga.
Airlangga menyatakan pemerintah di tahun 2024 bantuan bisa menjadi Rp 30 juta. Karenanya dengan menyambangi Wapres Ma'ruf hari ini, dia berusaha menyiapkan roadmapnya.
"Jadi semua tengah kita siapkan," Airlangga menandasi.
Advertisement
BEI Ajak UKM Cari Pendanaan di Pasar Modal
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk berkembang dan meraih pendanaan di pasar modal. Salah satunya melalui fasilitas IDX Incubator yang telah didirikan sejak April 2017.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjanjikan bahwa pelaku UKM juga dapat tumbuh berkembang di pasar saham.
"Kita sudah memperlihatkan pada masysarakat Indonesia, bursa bukan hanya tempat perusahaan besar tumbuh. Kita menyediakan kesempatan yang sama, ini rumah untuk bisa tumbuh bersama sama dengan investor," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Nyoman menyebutkan, BEI telah menyediakan IDX Incubator guna mendukubg perusahaan startup berbasis teknologi untuk membangun bisnis melalui program mentoring, pelatihan, dan akses kepada investor maupun perusahaan tercatat.
"Bursa mengakomodasi UKM untuk utilisasi pasar modal. Kita ada IDX Incubator. Tapi tidak itu saja. Teman-teman yang ada di luar yang sudah di-grooming di luar silakan masuk bursa. Kifa buat IDX Incubator untuk cari teman-teman di daerah yang berpotensi bertimbuh di pasar modal," ungkapnya.