Sukses

Miliarder Elon Musk Dukung Seruan Hapus Facebook, Simak Alasannya

Pada Maret 2018, Musk sebenarnya telah menghapus laman Facebook SpaceX dan Tesla.

Liputan6.com, Jakarta Terkenal sebagai pegiat Twitter, miliarder Elon Musk ternyata tidak terlalu senang dengan Facebook. Ia bahkan menyerukan gerakan hapus Facebook karena platform media sosial tersebut dianggapnya payah.

Melansir laman CNBC, Selasa (18/2/2020), CEO Tesla dan SpaceX ini menyebut Facebook payah di Twitter pekan lalu.

Dia juga membubuhkan tagar #DeleteFacebook sebagat tanggapan pada cuitan anti-Facebook milik produser sekaligus aktor Hollywood Sacha Baron Cohen.

Pada Maret 2018, Musk sebenarnya telah menghapus laman Facebook SpaceX dan Tesla. Kala itu ia mengatakan, dirinya tidak menyadari memiliki laman di Facebook untuk kedua persahaannya.

"Saya tidak menggunakan Facebook dan tak akan pernah. Jadi jangan pikir perusahaan saya terguncang karena menghapus laman di Facebook," tuturnya pada salah satu cuitan di Twitter dua tahun lalu.

Pada Agustus 2018, Musk juga menghapus akun instagramnya. Saat itu Instagram juga telah dimiliki Facebook.

Tak hanya Musk, salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak menghapus akun Facebook pada April 2018. Tiga bulan kemudian dia juga merekomendasikan orang lain untuk menghapus akun di Facebook.

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tak Pentingkan Gelar Sarjana, Miliarder Elon Musk Buka Tawaran Kerja Lewat Twitter

Miliarder Elon Musk melakukan hal tak biasa untuk merekrut pegawai. Melalui cuitan di Twitter, Musk menawarkant masuk menjadi bagian tim di Tesla, bagi siapapun yang berminat.

Bahkan, dia menegaskan jika lowongan kerja ini tidak mementingkan gelar sarjana. "Bergabunglah dengan AI di Tesla!" cuitan Musk di twitter pada 2 Januari 2020 lalu, seperti mengutip laman CNBC, Selasa (4/2/2020).

"PhD pasti tidak diperlukan. Tidak peduli jika Anda bahkan lulus SMA," tegas Musk lagi.

Musk mengaku mencari mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang kecerdasan buatan. Meski latar belakang pendidikan tidak relevan, semua peserta harus mengikuti hardcore coding test.

Musk kerap menyampaikan pemikirannya tentang tak mementingkan gelar sarjana.

"Jika seseorang lulus dari universitas yang hebat, mungkin mereka akan mampu melakukan hal-hal besar, tetapi belum tentu demikian. Jika Anda melihat orang-orang seperti Bill Gates, Larry Ellison, dan Steve Jobs, orang-orang ini tidak lulus dari perguruan tinggi, tetapi jika Anda memiliki kesempatan untuk mempekerjakan mereka, tentu saja itu akan menjadi ide yang baik," menurut dia.

Idealnya,  pegawai yang lolos rekrutmen ini akan ditempatkan di California atau Austin, Texas. Namun bisa jadi mereka bekerja di Tesla  Gigafactory.

Gigafactories adalah lokasi pembuatan Tesla. Ini antara lain terletak di di Sparks, Nevada; Buffalo, New York; dan Shanghai, Cina. Pada bulan November, Musk mengumumkan pabrik keempat akan dibangun di Berlin, Jerman.

Reporter: Tiara Sekarini

Â