Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan menyebut para miliader dunia siap berinvestasi di Ibu Kota negara baru yang terletak di Kalimantan Timur.
"Nanti tanggal 28, kita berharap Masayoshi datang menghadap Presiden. Bersama Tony Blair dan Greensil. Ya dia mau invesitasi," ujar dia seusai menggelar rapat di Gedung Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, (19/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Masayoshi Son dikenal publik sebagai Chief Executive Officer Softbank. Sedangkan Tony Blair merupakan mantan Perdana Menteri Inggris. Namun terkait dengan bidang investasi yang dilirik para milliader dunia tersebut, Luhut belum memberikan kepastian.
"Ya komitmen dia ada, mau tahu aja," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut menaruh harapan lebih terhadap para miliader dunia tersebut untuk berinvestasi di Indonesia.
Komitmen ini dibuktikan, dalam penyelenggaraan World Economic Forum Indo-Pasific - ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang. Pemerintah bakal mengundang para miliarder dunia.
"Deretan orang kaya, Andrew Forest, Peter Mark, Jack Ma, Mashayoshi, yang kaya-kaya itu semua kita punya list, kita undangin untuk hadir," ujar dia pada Senin, 10 Februari 2020Â lalu.
Saksikan video di bawah ini:
Singapura Hingga Amerika Serikat Minat Investasi di Ibu Kota Baru
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, sejumlah negara menyatakan minat untuk berinvestasi di ibu kota baru. Beberapa negara tersebut antara lain Amerika, Inggris, Jerman, China, Singapura, Italia, Denmark dan UEA.
"Banyak sekali, tapi kan kita harus lihat skema-skema yang mereka tawarkan baik untuk kepentingan mereka sendiri dan untuk kepentingan kita. Jadi jangan sampai kita menawarkan sesuatu yang tidak proper untuk mereka. Nanti mereka kecewa kita juga ikut kecewa," ujarnya di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga
Suharso mengatakan, untuk membuat investasi Indonesia menarik bagi asing pemerintah sudah mendesain berbagai kebijakan fiskal. Selain itu, pemerintah juga berupaya memperbaiki sistem perizinan yang selama ini dinilai rumit oleh investor.
"Ya banyak yang kita sediakan. Insentif di kita itu kan hanya insentif fiskal. Selain kita juga sediakan misalnya kemudahan perizinan, kemudian lahan, saya kira itu," jelasnya.
Sementara itu, terkait aturan ibu kota baru sejauh ini sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Rancangan undang-undang tersebut akan segera dikirimkan ke DPR dalam waktu dekat dan pembahasannya diharapkan rampung 3 bulan.
"Ya mungkin 100 hari saya kira (selesai), 3 bulan. Tapi saya tidak bisa mengatakan begitu karena saya harus sama-sama. Harapan saya seperti itu, tapi kan pembahasan bersama DPR," tandasnya.
Reporter: Anggun P Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement