Sukses

Erick Thohir Ingin 10 Persen Pimpinan BUMN Diisi Anak Muda

Saat ini tercatat ada 142 perusahaan milik negara di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir ingin 10 persen direksi perusahaan plat merah diisi oleh anak muda. Targetnya sekitar 10 hingga 15 anak muda bisa mengisi beberapa jabatan di BUMN.
 
Saat ini tercatat ada 142 perusahaan milik negara. "Kalau ada 10 direksi yang muda kan bagus," kata Erick Thohir di Ciputra World 1, Jakarta Selatan, Rabu malam (19/2/2020).
 
Meski menginginkan anak muda terlibat langsung mengurus perusahaan pemerintah, namun Erick menyebut tetap harus melewati serangkaian seleksi.
 
 
Proses penilaian pun sedang berlangsung di masing-masing internal perusahaan. "Ada perusahaan yang assessment, jadi bukan hasil tunjuk-tunjuk" ungkap Erick.
 
Proses penilaian internal yang berhasil dilakukan yakni Claus Wamafma. Seorang putra daerah asal Papua yang ditunjuk sebagai Direktur PT Freeport Indonesia beberapa waktu lalu. 
 
Claus kata Erick meniti karier di Freeport Indonesia  dari bawah. Selama 20 tahun bekerja Claus sudah menjajal beragam posisi di Freeport Indonesia.
 
Dia pernah menjabat sebagai Pengawas Umum Pergudangan sejak 2008 hingga 2011 serta Manajer Pergudangan pada Juli 2011 hingga ditetapkan menjadi SVP.
 
Jabatan terakhir sebelum diangkat jadi direktur utama, Claus dipercaya sebagai Senior Vice President (SVP) membawahi CSR (Corporate Social Responsibility), partnership fund serta community development.
 
Erick menyebut proses yang sama juga tengah berlangsung di beberapa perusahaan BUMN. Namun dia enggan membeberkan perusahaan mana lagi yang bakal dipimpin oleh anak muda dan berasal dari internal perusahaan. 
 
"Kita sedang berjalan, tinggal bagaimana kita sebagai pimpinan itu lebih baik lagi," kata Erick mengakhiri.
 
 
2 dari 2 halaman

Ganti Pimpinan BUMN, Erick Thohir Dinilai Menteri yang Punya Keberanian

Sejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangkat Erick Thohir sebagai Menteri BUMN di jajaran Kabinet Indonesia Maju, banyak kebijakan-kebijakannya yang mengejutkan dan menarik perhatian publik.

Di antara kebijakan Erick dalam 100 hari kerja itu adalah mengganti pimpinan Garuda Indonesia yang diduga terlibat kasus Korupsi, sekaligus membantu penegakan hukum dalam membongkar keterlibatan berbagai pihak.

Begitu juga dalam kasus gagal bayar klaim hingga kasus dugaan korupsi di tubuh Jiwasraya, Erick pun ingin membongkar dan menelusuri kasus ini lebih dalam.

Gebrakan lainnya adalah mengganti pejabat-pejabat BUMN yang dinilai memiliki kinerja yang kurang bagus dengan sosok baru. Misalnya, menempatkan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok di struktur Pertamina.

Menurut pengamat yang juga Komisaris Political Research and Consulting Ian Suherlan, langkah yang dilakukan Erick Thohir pada kasus Garuda harus diapresiasi.

"Terhitung cukup berani dan punya taji," kata Ian di Jakarta, Minggu (16/2/2020).

Pujian pengamat yang sering melakukan survei terkait dengan perspektif publik, baik terhadap pemerintahan maupun partai politik ini, berlanjut pada keberanian Erick dalam kasus Jiwasraya dan Asabri.

"Saya percaya keberanian Ercik berlanjut ke BUMN lainnya," ungkap Ian.

Video Terkini