Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menargetkan pembangunan hunian tetap bagi korban bencana alam tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dapat diselesaikan pada April 2020 mendatang.
"Kami menargetkan pembangunan Huntap bagi korban bencana di Palu untuk tahap pertama akan selesai pada akhir April 2020 mendatang," ujar Kepala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Rezki Agung, Jumat (21/2/2020).
Â
Advertisement
Baca Juga
Rezki Agung menerangkan, Kementerian PUPR nantinya akan membangun hunian tetap di dua daerah untuk para korban bencana alam di Palu, yakni di Kelurahan Duyu Kota Palu dan Desa Pombewe Kabupaten Sigi. Adapun Jumlah hunian tetap yang akan dibangun di dua lokasi itu sebanyak 630 unit.
"Total pembangunan Huntap tahap pertama adalah 630 unit yakni di Pombewe sebanyak 400 unit dan Duyu 230 unit," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana pembangunan hunian tetap yakni PT Wijaya Karya Beton. Dirinya juga memerintahkan seluruh tim untuk bekerja dengan maksimal.
"Kami telah menugaskan tenaga kerja yang memang ahli dalam pembangunan rumah serta memaksimalkan waktu dengan baik agar hunian tersebut cepat selesai dan nyaman untuk ditempati para korban bencana alam," kata dia.
Kualitas Bangunan Dijaga
Advertisement
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tim pembangunan hunian tetap Palu dari SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Kementerian PUPR mulai bekerja dari pukul 08.00 hingga 22.00 WITA.
Kepala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah juga memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hunian Tetap Pasca Bencana Sulawesi Tengah untuk melakukan pengecekan secara rutin ke lapangan agar kualitas pembangunan bisa terjaga dengan baik.
Meskipun seluruh tim mengejar waktu pembangunan, namun pihak SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah tetap meminta agar para pekerja di lapangan tetap menjaga keselamatan dan kesehatan selama melaksanakan pembangunan rumah di lapangan.
"Saya juga minta PPK Hunian Tetap Pasca Bencana Sulawesi Tengah untuk mengecek ke lapangan pada waktu pagi dan malam hari guna melihat proses pekerjaan Huntap. Para pekerja juga bekerja lembur sampai malam agar pembangunan rumah cepat selesai," ungkap Rezki Agung.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR terus berupaya membantu masyarakat di Palu Sulawesi Tengah yang terdampak bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi pada 28 September 2018 lalu. Akibat bencana alam tersebut, ribuan warga harus mengungsi karena tempat tinggal mereka mengalami kerusakan yang cukup parah.
Untuk menyediakan hunian bagi para pengungsi di Palu, Kementerian PUPR membangun hunian tetap menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang dikembangkan oleh Puslitbangkim Kementerian PUPR.
Adapun tipe Huntap yang akan dibangun Kementerian PUPR nantinya adalah rumah berukuran tipe 36. Hunian tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 150 meter persegi yakni berukuran 10 x 15 meter. Pemanfaatan teknologi Risha yang menggunakan panel dari beton diharapkan dapat membuat hunian tersebut lebih tahan terhadap guncangan gempa.