Sukses

Harga Daging Ayam dan Telur di Pasar Tradisional Merangkak Naik

Harga daging ayam dan telur kompak naik, harga daging sapi tetap normal di pasar tradisional.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang ramadan, harga kebutuhan pokok seperti daging ayam dan telur perlahan naik. Namun, pantauan harga untuk daging sapi masih berada di harga normal. Hasil pantauan Liputan6.com dua bulan jelang ramadan, Jumat (21/2).

“Harga ayam sudah bukan naik lagi, malah pindah harga ini,” sambil bergurau, salah satu pedagang di Pasar Kemiri menuturkan kepada Liputan6.com.

Harga daging ayam capai kenaikan Rp 5 ribu per kilogramnya, dari harga Rp 22 ribu per kilo jadi Rp 27 ribu.

“Kita naikin harga sesuai dengan besaran harga yang naik dari pemasok. Misal di sana naik harga Rp 4 ribu, yang kita naikin juga dengan jumlah yang sama,” ujar salah satu pedagang di Pasar Kemiri, Kosman (50).

Selain daging ayam, harga telur juga masih terpantau di kisaran harga yang tinggi. Harga telur berada di kisaran Rp 26 ribu per kilogramnya. Namun, ini sudah menunjukkan penurunan harga sejak dua hari lalu, yang sebelumnya Rp 27 ribu per kg.

Harga telur susah diprediksi kapan naik dan kapan turun. Hal itu dikarenakan telur adalah bahan pokok untuk keperluan masak sehari-hari. Harga normal itu di kisaran Rp 22 ribu – Rp 23 ribu per kg.

“Harga sekarang termasuk tinggi, sudah mulai naik sejak menjelang imlek. Dan terus ada di kisaran itu harganya sampai sekarang,” ujar salah satu penjual pasar, Maulana (32)

Belum lama ini, harga paling mahal itu pernah capai Rp 29 ribu. Harga naik ataupun turun,  jumlah pembeli tidak berpengaruh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Daging Masih Normal

Harga Daging masih stabil di angka Rp 110 ribu per kilogramnya. Kenaikan belum mulai terlihat dua bulan menjelang ramadan.

Dengan harga tersebut, penjual daging di pasar tradisional tersebut masih dapat menjualnya 30 kilogram sampai 40 kilogram.

 “Kalau naik harganya bisa capai Rp 130 ribu – Rp 150 ribu per kilogramnya.Biasanya kalau naik itu karena lebaran aja,” ujar Pedagang Pasar Kemiri, Agus ( 35).

 

Reporter : Danar Jatikusumo