Sukses

Pemerintah dan BRI Kolaborasi Dorong UMKM Go Global

BRI beserta Kementerian Koperasi dan UKM juga mau memastikan bagaimana UMKM Indonesia bisa memiliki daya saing baik

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM beserta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI akan berkolaborasi untuk mendorong sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa masuk dan bersaing di pasar global.

"Tadi kita banyak diskusi tentang bagaimana mengkolaborasikan banyak inisiatif untuk mendorong UMKM kita bisa go global," ujar Direktur Konsumer Bank BRI Handayani di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Handayani melanjutkan, pihaknya beserta Kementerian Koperasi dan UKM juga mau memastikan bagaimana UMKM Indonesia bisa memiliki daya saing baik untuk bisa sustain dalam pengembangan bisnisnya.

Sinergi ini nantinya akan diwujudkan dalam beberapa program, yang diawali dengan pemberian workshop bagi para pelaku UMKM.

"Kemudian setelah itu kita menentukan pilot UMKM mana yang kita akan betul-betul menjadi fokus untuk kita melakukan inkubasi, sampai kita bina dan mereka mampu go ekspor. Rencananya dalam waktu dekat kita nanti akan bentuk tim untuk bisa membuat modeling-nya," ujar Handayani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

4 Sektor

Tak hanya Kementerian Koperasi dan UKM serta Bank BRI saja, ia mengatakan, kedua belah pihak telah memetakan kementerian/lembaga mana saja yang punya kepedulian tinggi terhadap sektor UMKM.

"Contohnya kemarin kami juga bertemu dengan Dubes Perancis, bagaimana membawa produk fashion di Paris. Kementeria Luar Negeri juga sudah sangat siap untuk membantu. Tentu juga perbankan dan BUMN," kata dia.

Terkait pelaku UMKM mana saja yang akan menjadi prioritas, Handayani menilai, ada empat sektor yang menurutnya telah siap untuk berpentas di pasar internasional.

"Jadi kalau kita lihat dalam kaitan kesiapan untuk go international, kita bagi menjadi 4 (sektor). Yang pertama adalah kraf, yang kedua home decoration, yang ketiga fashion and jewelry, yang keempat adalah food. Jadi itu adalah 4 (sektor) prioritas yang kita nanti identifikasi," tuturnya.