Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPD HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyebut banjir yang melanda wilayah di Jakarta menyebabkan kerugian ekonomi bagi para pengusaha. Terlebih banjir terjadi pada hari kerja.
Menurutnya banjir yang menggenangi kawasan Mangga Dua, pada Selasa (25/2) kemarin, menyebabkan aktivitas perdagangan terganggu.
"Jadi, dengan adanya tenaga kerja yg tidak tembus, kita lihat di daerah mangga dua, Kios 50 persen tutup," tegas Sarman di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, Rabu (26/2).
Advertisement
Bahkan, ia juga menyebut banjir sempat merendam kawasan Kelapa Gading berdampak pada merugi nya usaha perhotelan, hingga perdagangan seperti pasar tradisional.
Baca Juga
"Secara psikologis, masyarakat saat banjir enggan keluar rumah. Pasti ada penurunan pengunjung," imbuhnya.
Sarman menambahkan bahwa sektor logistik dan jasa ikut pula terdampak, akibat banjir yang memutus akes jalanan Ibu kota.
Terkait, jumlah kerugian materil yang dialami para pengusaha yang dirugikan akibat banjir Sarman menyebut masih belum bisa di kalkulasi.
"Kalau kisaran angka saya belum," lanjut dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingkatkan Sinergi
Kedepan, Sarman berharap Pemprov DKI dapat meningkatkan sinergi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait antisipasi musim penghujan. Agar Pemprov DKI, lebih bersiap memberikan informasi peringatan banjir lebih awal.
"Supaya pelaku usaha melakukan antisipasi," ujar dia.
Ketua Umum DPD HIPPI juga meminta pelaku usaha untuk tidak menaikan harga saat musibah banjir terjadi, dengan cara memperhatikan kecukupan stok barang.
"Ini menyebabkan harga barang terganggu," tutup Sarman.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement