Sukses

Mentan Optimis Kinerja Ekspor Papua Barat Naik di 2020

Sejumlah ragam komoditas pertanian Papua Barat seperti Palm Kernel Expeller (PKE), minyak kelapa sawit, pala, bunga pala, sagu dan lain-lain.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimis kinerja ekspor produk pertanian asal Papua Barat bisa meningkat di 2020. Meskipun saat ini eksportasi belum dapat dilakukan secara langsung, namun hasil pertanian asal Sorong dan Manokwari telah dikirimkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya.

"Kita menjadi saksi atas berlimpahnya kekayaan sumber daya alam hayati. Kita jaga agar tetap dapat bermanfaat bagi bahan pangan dan juga mampu berdaya saing di pasar global," kata pria yang biasa disapa SYL ini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/2/2020).

Dalam kunjungannya ke Sorong pekan ini, Mentan SYL bersama Gubernur Papua Barat melepas pengiriman buah merah dan palm kernel dengan total 162 ton senilai Rp 496 juta, masing-masing ke Cekoslovakia dan Surabaya.

Adapun pada kesempatan tersebut, Badan Karantina Pertanian (Kementan) juga memberikan data sertifikasi produk pertanian di masing-masing unit kerja di Sorong dan Manokwari.

Sejumlah ragam komoditas pertanian seperti Palm Kernel Expeller (PKE), minyak kelapa sawit, pala, bunga pala, sagu, buah merah, dan sarang semut berhasil dibukukan pada 2019. Dengan tujuan pengiriman ke Jakarta dan Surabaya sebanyak total volume 32.552,2 ton dengan nilai Rp 936,6 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bangun Optimisme

Lebih lanjut, Mentan SYL mengajak seluruh pemangku kepentingan, eksportir, dan masyarakat Papua Barat untuk membangun optimisme pemanfaatan dan peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian potensial dari Timur Indonesia tersebut.

"Di seluruh Indonesia kami menyampaikan ajakan yang sama, bahwa potensi pertanian di Papua Barat sangat besar dan spesifik. Kita harus manfaatkan itu," imbuh dia.

Dia berharap eksportir tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan sudah diolah menjadi produk setengah jadi bahkan barang siap pakai atau konsumsi. Hal tersebut dilakukan agar margin keuntungan yang didapatkan petani lebih optimal.

Selain itu, ia juga berjanji pihaknya akan mengupayakan peningkatan produksi, investasi, dan ekspor pertanian di Papua Barat. "Kalau pertaniannya maju, Insya Allah masyarakatnya akan sejahtera. Kita harus lari, jangan lagi hanya berjalan," serunya.