Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, banjir yang terus melanda sebagian wilayah Indonesia beberapa waktu belakangan sempat membuat distribusi beras Bulog terhambat. Namun, kondisi tersebut diantisipasi melalui kerja sama dengan truk milik TNI.
"Keterlambatan itu bilamana truknya tidak bisa menembus banjir. Tapi kan ada jalan lain. Kita kerjasama termasuk dengan TNI, dengan perahu karetnya TNI sekaligus evakuasi korban banjir," ujar Budi di Gudang Bulog Pulogadung, Jakarta, Kamis (27/2).
Untuk Pulogadung sendiri, Budi memastikan stok beras aman dari banjir. Gudang-gudang tersebut sengaja dibangun lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan tanah.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi beras yang ada di gudang Kelapa Gading memang belum terganggu distribusinya. Tapi kan kita juga ada beberapa gudang yang sudah bisa men-supply," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, dia menegaskan hingga kini pihaknya memiliki stok beras sebanyak 1,7 juta ton yang siap didistribusikan ke seluruh Indonesia. Untuk itu, dia meminta masyarakat tak khawatir terkait ketersediaan.
"Jadi, dengan stok Bulog yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadan dan ldul Fitri tahun ini,” jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebaran 2020, Bulog Siapkan 500 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 500 ribu ton beras untuk operasi pasar selama Ramadan 2020. Beras tersebut berasal dari stok Bulog yang ada saat ini sebesar 1,7 juta ton.
"Ini untuk kebutuhan puasa Lebaran dengan belum ada panen 2 bulan atau 1 bulan ke depan. Kita prediksi kita akan mengeluarkan kurang lebih 500 ribu ton dari 1,7 juta," ujar Budi di Gudang Bulog Pulogadung, Jakarta, Kamis (27/2).
Budi mengatakan, stok beras akan tetap terjaga walau pun pihaknya melakukan ekspor beras. Sebab, Bulog kini sudah tidak dihariskan memasok beras untuk rastra serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Baca Juga
"Tapi kita sudah siap menghadapi ini semua, sehingga catatan saya, karena sekarang kan sudah tidak ada rastra, BPNT, Bulog, tidak mendapatkan, kita tetap karena kita untuk stabilisasi harga, ya kita tetep operasi pasar," jelasnya.
Mantan Kepala BNN tersebut menambahkan, hingga kini harga beras masih cukup stabil di seluruh daerah Indonesia. Bulog memantau setiap pusat penjualan beras masih memiliki stok yang cukup memadai.
"Di pasar, di ritel-ritel, termasuk supermarket itu beras banyak sekali. Sehingga itu yang kembuat sekarang ini harga masih relatif stabil walaupun ada kenaikan tipis. Kenaikan kenapa? karena memang tidak ada produksi," jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Dirut Bulog Pastikan Stok Beras Aman hingga Lebaran 2020
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020 Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog siap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia.
Kecukupan stok beras ini dibuktikan langsung dengan tinjauan yang dilakukan oleh Direktur Utama Bulog Budi Waseso ke Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di Kelapa Gading, Kamis (27/2/2020).
Budi Waseso mengatakan bahwa stok beras nasional yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton.
“Dengan stok BULOG yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," kata Budi kepada awak media.
Kendati begitu untuk menjaga stabilisasi harga beras medium Perum Bulog di seluruh wilayah terus aktif melaksanakan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium.
Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai dengan tanggal 26 Februari 2020 sebesar 300 ribu ton.
“Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019," tegasnya.
Beras BNPT
Selain itu, Perum Bulog juga sudah turut serta dalam menyuplai beras untuk Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
Penyaluran beras BPNT dilakukan Bulog dengan melalui e-warung dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46) serta melalui RPK (Rumah Pangan Kita).
Sampai dengan tanggal 26 Februari 2020 Bulog telah menyalurkan beras BPNT sebanyak 43 ribu ton.
Advertisement