Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersinergi dengan platform e-commerce BukaLapak untuk dorong ekspansi produk KPR secara online melalui menu BukaRumah. Sinergi juga dilakukan dengan startup properti Pinhome. dalam penyediaan dan pemasaran properti secara digital.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri ,Hery Gunardi mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan inisiatif perseroan untuk mengadopsi perkembangan teknologi informasi dalam menciptakan efisiensi dan kemudahan bertransaksi bagi masyarakat.
"Manfaatnya dari digital bukan hanya untuk corss sell saja, tapi dari sisi kecepatan dan mengikuti trend," ucap dia di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Advertisement
"Sekarang banyak Millenial pengen beli rumah yang cepat, murah dan nggak ribet dan bisa dipenuhi. Bunga sama dengan yang biasa," imbuhnya.
Hery melanjutkan, masyarakat dapat langsung mengajukan aplikasi atas aset properti yang diinginkan pada menu yang sama agar dapat segera diproses Bank Mandiri. Bahkan jika seluruh persyaratan formal telah dipenuhi, masyarakat dapat persetujuan dalam waktu yang relatif cepat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank Mandiri Pangkas Bunga KPR di Kuartal II 2020
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana turunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada kuartal II 2020.
EVP Consumer Loan Bank Mandiri, Ignatius Susatyo mengungkapkan, perseroan berencana menurunkan bunga sekitar 25 hingga 50 basis poin (bps).
"Kalau turun paling 25-50 bps, tergantung lah kan kalaupun bunga turun likuiditasnya belum tentu ada," ujarnya, Kamis (27/02/2020).
Menurutnya, masalah KPR saat ini bukan dari sisi bunga, namun juga likuiditas yang ada di perbankan sedang ketat, sehingga mempengaruhi pergerakan bunga.
Ia juga mengungkapkan, saat ini kisaran bunga floating di Bank Mandiri berada di kisaran 11,5 hingga 12,5 persen.
Bulan ini, Bank Mandiri juga memberikan promo khusus untuk KPR yakni bunga 4,59 persen untuk satu tahun dan 5,99 persen untuk 3 tahun. Perseroan juga memiliki produk bunga fix 9,99 persen selama 10 tahun.
"Ada nih produk selama 10 tahun cicilannya tetap nggak naik nggak turun," ungkapnya pada reporter Liputan6.com di Menara Mandiri.
Rencana tersebut merespons atas penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Februari 2020 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 25 basis poin ke 4,75 persen.
Advertisement