Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi di bulan Februari sebesar 0,28 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Risanti menyatakan, angka inflasi didasari kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberi kontribusi paling tinggi, dimana inflasinya sebesar 0,95 persen dengan andil 0,25 persen.
Baca Juga
"Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau, komoditas yang memberi sumbangan terbesar adalah bawang putih sebesar 0,09 persen, dikarenakan harga bawang putih ini naik, ya," ujar Yunita dalam paparannya, Senin (02/03/2020).
Advertisement
Selain itu, komoditas lainnya yang memberikan kontribusi tinggi terhadap inflasi adalah cabe besar sebesar 0,66 persen, daging ayam ras dan jeruk masing-masing 0,02 persen.
Lalu, rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, cabe rawit, bawang bombay dan kentang memberi kontribusi inflasi 0,01 persen.
"Sementara untuk deflasi, kacang panjang menyumbang -0,01 persen," ujar Yunita.
Selain kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga menyumbang angka inflasi sebesar 0,41 persen dan kelompok kesehatan menyumbang 0,34 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Di kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar, inflasinya 0,09 persen dengan andil 0,02 persen dan disebabkan karena kenaikan kontrak rumah dan bahan bakar rumah tangga, dengan andil 0,01 persen.
"Ada beberapa komoditas di bahan bakar ini seperti minyak tanah, gas LPG 12 kg dan 3 kg, blue gas. Ini bervariasi antar kota, sharenya 0,01 persen," ujar Yunita.
Advertisement