Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Proyek bendungan ini ditargetkan selesai pada akhir 2020.
"Saya kira rata-rata progres Paket 1 mencapai 59,40 persen dan Paket 2 76,80 persen. Jadi total progres telah mencapai 61,39 persen, dan diharapkan bisa selesai akhir tahun 2020 ini," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Selasa (3/2/2020).
Basuki menjelaskan, pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan merupakan bagian dari pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit banjir 470 meter kubik per detik, dimana Kota Manado pernah mengalami banjir bandang pada 2014 silam.
Advertisement
Baca Juga
Di sisi lain, waduk ini juga dapat dimanfaatkan sebagai penyedia air baku untuk Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebesar 4,5 meter kubik per detik, Pembangkit Listrik Tenaga Minihodro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 0,70 MW, serta pengembangan pariwisata.
Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki kapasitas tampung 23,37 juta meter kubik dan luas genangan 139 hektare (ha). Bendungan ini dibangun sejak 2016 dengan biaya Rp 1,46 triliun. Pembangunan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-DMT lewat skema Kerja Sama Operasi (KSO), serta PT Nindya Karya (Persero) Tbk.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembebasan Lahan Lancar
Basuki menjelaskan, pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur di Sulawesi Utara, khususnya Bendungan Kuwil Kawangkoan relatif lancar.
"Mudah-mudahan sudah tidak ada masalah. Saya rasa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara aktif sekali sehingga saya tidak khawatir soal lahan. Kita siap ganti untung, tinggal prosesnya saja," ungkap Menteri Basuki.
Selain Bendungan Kuwil Kawangkoan, Kementerian PUPR juga membangun Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow. Bendungan yang mulai dibangun pada 2015 dan ditargetkan selesai pada 2021 ini progresnya telah mencapai 50,37 persen.
Adapun bendungan ini memiliki daya tampung 16,10 juta meter kubik dan luas genangan 97,46 ha yang berguna untuk sumber air daerah irigasi seluas 2.214 hektare, penyediaan air baku 500 liter per detik, dan pembangkit tenaga listrik sebesar 3,3 MW.
Selain itu, telah diselesaikan juga pembangunan Embung Wanua Ure di Kabupaten Minahasa Utara dengan biaya Rp 6,6 miliar pada 2018. Embung ini memiliki kapasitas tampung 31,1 meter kubik dan bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 8 liter per detik serta irigasi seluas 5 ha.
Advertisement