Sukses

Harga Masker Melonjak hingga 15 Kali Lipat Usai 2 WNI Positif Corona

Warga mengurungkan niatnya untuk membeli masker saat mengetahui harga sudah melonjak di sejumlah pendagang di Pasar Pramuka.

Liputan6.com, Jakarta Masker semakin langka atau sulit ditemukan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan terdapat 2 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus Corona. Akibat kelangkaan tersebut, harga masker semakin melambung. 

Seperti yang terjadi di Pasar Pramuka, Matraman, jakarta Timur yang tersohor sebagai pusat penjualan berbagai macam alat medis. Di pasar tersbeut, masker dijual dengan harga hingga 15 kali lipat dari normal.

"Dari harga Rp 20 ribu per boks pas belum ramai Corona. Sekarang sudah bisa Rp 300 ribu, itu yang biasa (masker)," kata Yunus, salah satu penjaga lapak di Pasar Pramuka, sambil melayani pembeli, Selasa (3/3/2020).

Bahkan ia menyebut untuk jenis masker N95 harganya bisa mencapai Rp 2 juta per boks. Tingginya harga jual produk masker sendiri di picu aksi borong oleh sejumlah pembeli yang menyebabkan masker menjadi langkah di pasaran.

"Mulai awal Februari kemarin sudah banyak yang beli. Sehari bisa mencapai dua ratus orang dan satu pembeli bisa dua sampai sepuluh boks," sahut dia.

Yunus kemudian mengklaim bahwa stok persediaan masker sudah berkurang dan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. "Belum ada kiriman (masker) lagi," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Jadi Beli

Salah satu warga yang ingin membeli masker, Dewi mengurungkan niatnya saat mengetahui harga masker sudah melonjak di sejumlah pendagang di Pasar Pramuka.

"Mending tidak usah mas, Naik semua. Biasanya juga Rp 20 ribu tiba-tiba hampir Rp300 ribu," katanya.

Dewi menuturkan lebih memilih untuk menjaga pola hidup sehat keluarganya, di banding harus membeli masker dengan harga jual yang tinggi.

Ia kemudian berharap pemerintah maupun dinas terkait untuk melakukan sidak pasar, guna menurunkan harga jual masker akibat. langkah di pasaran.

"Ya harusnya di datangin (sidak), kan harga naik," tutup dia.

Reporter: sulaeman

Sumber: Merdeka.com