Sukses

Gubernur Maluku Yakin Virus Corona Tak Sampai ke Indonesia Timur

Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan semua rumah sakit umum daerah (RSUD) telah melakukan antisipasi.

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona telah masuk ke Indonesia. Satu warga asal Bekasi telah jadi suspect corona yang meninggal sebelum sempat ditangani.

Namun, hal itu tak membuat Gubernur Maluku Murad Ismail khawatir. Dia meyakini virus corona tidak akan sampai ke wilayahnya.

"Kami percaya, Papua dan Maluku itu panas 39 derajat. Corona mati belum sampai di sana," kata Murad santai saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Murad menyebut, semua rumah sakit umum daerah (RSUD) telah melakukan antisipasi. Jika ditemukan pasien dengan gejala terpapar virus corona, bakal di isolasi di ruang yang telah disediakan.

"Kalau ada gejala itu sedikit pun akan masuk ruangan yang telah disiapkan," kata dia.

Hanya saja, di Maluku hanya RSUD Provinsi yang memiliki perlengkapan yang lebih baik dibandingkan dengan rumah sakit yang ada. Sehingga jika ada pasien terjangkit harus menjalani perawatan di RSUD Provinsi.

"Rumah sakit Maluku itu yang paling bagus itu cuma di RS provinsi, yang lain tidak ada," kata Murad mengakhiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemerintah Bakal Tambah Rumah Sakit Rujukan untuk Tangani Virus Corona

Sebeumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menyatakan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang membahas rencana penambahan rumah sakit rujukan dalam penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Tiga rumah sakit di Jakarta telah ditetapkan sebagai rujukan di antaranya yakni RSPI Sulianti Saroso (Jakarta Utara), RSPAD Gatot Soebroto (Jakarta Pusat) dan Rumah Sakit Persahabatan (Jakarta Timur).

"Kami sedang membahas bersama dengan tim Kemenkes untuk penambahan rumah sakit rujukan," kata Widiastuti d Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

Untuk rumah sakit tambahan, dia menyebut akan segera mengumumkannya kepada masyarakat. Sementara itu Widyastuti menyatakan para petugas kesehatan akan terus bersiaga.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara rutin akan mengirimkan pesan WhatsApp ataupun SMS kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas infeksi akibat virus corona (Covid-19).

"Pemprov akan secara rutin mengirimkan WA blast, SMS blast dan fasilitas komunikasi lainnya sebagai usaha menekan risiko penyebaran virus corona," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Senin malam, demikian dilansir Antara.

Pesan berantai resmi tersebut juga akan dikirimkan lagi apabila ditemukan tempat-tempat baru yang perlu dihindari atau informasi yang perlu diketahui masyarakat.

"Dan kami juga sudah menyiapkan tenaga yang cukup, fasilitas yang cukup, untuk merespon penyebaran corona. Tapi semuanya dilakukan lewat telpon dulu," kata Anies.

Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta belum bisa menyebutkan jumlah tenaga kesehatan yang akan disiagakan untuk antisipasi virus corona, namun demikian mereka menyatakan fasilitas yang dimiliki siap.Â