Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi melarang warga negara China masuk Indonesia sejak 5 Februari 2020. Kebijakan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi agar Indonesia tak terjangkit virus corona.
Namun meski kebijakan ini diterapkan oleh pemerintah, masih tetap ada warga negara China yang nekat datang ke Indonesia.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian keuangan, sebanyak 811 warga China masih berdatangan ke Indonesia. Di mana sebanyak 550 warga China berkunjung di 5 Februari pasca ditetapkan larangan tersebut.
Advertisement
Kemudian, di 6 Februari kembali masuk sebanyak 285 orang. Sementara di 8 Februarinya tercatat masih ada 3 orang yang masuk ke Indonesia. Sehingga total keseluruhan sejak diberlakukan kebijakan pelarangan tersebut, pemerintah kecolongan sebanyak 811 warga China masuk ke Indonesia.
Baca Juga
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Syarif Hidayat menjelaskan, masuknya ratusan warga China tersebut dikarenakan adanya transit penerbangan. Sehingga mau tidak mau masih terdapat di Indonesia.
"Kalau yang tiga orang itu mungkin transit. Bisa juga pesawat lain yang melalui Singapura atau Timor Leste, atau transit juga bisa," kata dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/3).
Berdasarkan catatan, jumlah penumpang asal China berada di puncaknya saat Tahun Baru Imlek pada 25 Januari 2020, sebanyak 7.792 penumpang. Setelah tanggal itu, jumlah penumpang asal China terus menurun.
Sejak 25 Januari 2020 hingga saat ini, jumlah penumpang asal China menurun drastis hampir 100 persen. Sementara sejak 9 Januari hingga hari ini, tak ada jumlah penumpang asal China yang berkunjung ke Indonesia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cegah Penyebaran Corona, MRT Gencar Sosialisasikan Pemakaian Masker
Pasca Presiden Jokowi mengumumkan dua orang Indonesia yang positif terkena virus COVID-19 atau yang lebih dikenal dengan virus Corona, Indonesia terus memperketat pengamanan di tempat umum seperti stasiun.
Sejak 2 minggu lalu, seluruh jaringan stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) telah dilengkapi dengan hand sanitizer yang menempel di dinding beserta sosialisasi cara penggunaan masker.
Pantauan Liputan6.com di stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (03/03/2020), sosialisasi tersebut ditempel di dinding pintu masuk toilet, baik pria maupun wanita. Tertulis langkah-langkah menggunakan masker dengan benar.Â
"Gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam (etika batuk)," demikian tertulis dalam papan sosialisasi tersebut.
Penumpang juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan tangan dengan hand sanitizer setiap keluar dan masuk kamar kecil.Â
Advertisement