Sukses

Jokowi Ingin Virus Corona Tak Ganggu Stok Pangan Jelang Ramadan

Jokowi menugaskan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjaga barang-barang dan kebutuhan masyarakat agar tercukupi jelang Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menugaskan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjaga barang-barang dan kebutuhan masyarakat tercukupi jelang Ramadan. Mulai dari bawang putih hingga daging harus terpenuhi.

"Sudah dekat dengan puasa, sehingga suplai barang juga harus cukup. Hati-hati tolong dihitung. Urusan bawang putih, urusan daging, urusan gula," kata Jokowi kepada Menteri Perdagangan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Rabu (4/3/2020).

Jangan sampai, kata dia, masyarakat semakin khawatir, lantaran adanya virus Corona, sehingga tidak ada ketersediaan bahan pokok saat Ramadan.

"Ini jangan sampai membuat masyarakat khawatir. Sudah khawatir karena Corona, khawatir lagi karena suplai barang yang tidak ada, berbahaya," ungkap Jokowi.

Sebab itu, dia minta seluruh kementerian agar merespons keadaan saat ini.

"Tolong betul-betul ini rasa, feeling kita merespons keadaan harus betul-betul ada," kata Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi: Ketersediaan Masker Dalam Negeri Ada 50 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan kesedian masker dalam negeri masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan terdapat 50 juta masker yang tersedia.

"Informasi yang saya terima stok di dalam negeri ada kurang lebih 50 juta masker," kata Jokowi di Veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).

Dia pun yakin masker tersedia untuk masyarakat. Walaupun, kata dia, terdapat masker-masker tertentu yang langka di Indonesia.

"Memang pada masker-masker tertentu memang barangnya langka," ungkap Jokowi.

Dia juga sudah memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas pihak-pihak yang menimbun masker. Serta menjual kembali dengan harga yang tinggi.

"Hati-hati perusahaan yang saya ingatkan," ungkap Jokowi.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka