Liputan6.com, Jakarta Dalam kurun waktu 2 tahun sejak kemunculan perdananya pada 2017, DANA telah mengembangkan beragam fitur inovatif yang makin memperkaya kemampuan dompet digital DANA dalam memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
Fitur-fitur inovatif DANA yang menjadi terobosan baru di industri, di antaranya adalah fitur Card Binding (penyimpanan kartu) dan DANA Protection. Melalui Card Binding, pengguna DANA dapat menyimpan kartu kredit dan kartu debitnya di dalam dompet digital DANA, untuk dijadikan sumber dana ketika bertransaksi. Fitur ini merupakan salah satu terobosan DANA yang memungkinkan penggunanya untuk move on dari top-up.
Baca Juga
Sementara itu, fitur DANA Protection memberikan jaminan perlindungan 100% untuk setiap transaksi nontunai digital menggunakan dompet digital DANA. Melalui program ini, DANA berkomitmen tinggi dalam meyakinkan masyarakat terhadap keandalan dan keamanan teknologi yang dikembangkannya.
Advertisement
Vincent Iswara, CEO dan salah satu Founder DANA mengatakan kunci utama keberhasilan DANA dalam menghadirkan terobosan-terobosan baru adalah adanya SDM (sumber daya manusia) yang mumpuni di bidangnya masing-masing.
"SDM DANA, yang kami sebut DANAm8s,merupakan anak-anak bangsa Indonesia terbaik yang memiliki kompetensi global. Mayoritas DANAm8s berada di divisi pengembangan teknologi dan inovasi. Merekalah yang berada di balik lahirnya inovasi-inovasi DANA yang terus bergulir,” ujar Vincent Iswara.
SDM DANA Didominasi Gen Z
Vincent menambahkan di balik berbagai teknologi dan inovasi DANA, ada para DANAm8s yang kompeten dalam menghadirkan program-program edukasi masyarakat tentang keunggulan bertransaksi nontunai, hingga memperluas kemitraan dan jangkauan layanan DANA.
“Dedikasi mereka sangat tinggi untuk mendukung terciptanya budaya transaksi baru di Indonesia, yaitu budaya nontunaiyang canggih, efektif, efisien, dan produktif,” tambah Vincent.
Agustina Samara, Chief People Officer DANA menjelaskan bahwa 70% dari total keseluruhan DANAm8s masih berusia 30 tahun ke bawah. Bahkan, 55% di antaranya adalah Gen Z berusia di bawah 25 tahun.
"Mereka adalah anak-anak muda yang cerdas dan memiliki pemahaman luas terhadap kebutuhan kekinian sekaligus solusi inovatifnya. Mereka adalah generasi yang bukan lagi money oriented, tapi sangat antusias dan berorientasi pada kepuasan atas pencapaian kinerja personal,” kata Agustina Samara.
Agustina Samara yang akrab dipanggil Tina menjelaskan bahwa dari sudut pandang usia, Gen Z adalah generasi yang masih belum memiliki tingkat emosial yang matang. Namun, mereka adalah generasi dengan skill dan passion yang sangat istimewa. Untuk mengakomodasi dan mengoptimalkan potensi dan produktivitas para Gen Z di DANA, pihak manajemen menerapkan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Tina mengatakan, DANA melakukan pendekatan dengan menyertakan nuansa fun dan entertaining, tantangan-tantangan, fleksibilitas, pengembangan potensi diri, tapi tetap menjaganya agar dalam koridor budaya perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan norma-norma yang harus dipatuhi.
Advertisement
Fleksibilitas dan Produktivitas
DANA membuat aturan kerja yang fleksibel. Aturan ini bukan dibuat khusus untuk DANAm8s dari kalangan Gen Z saja, tapi untuk semua. Hanya saja, aturan kerja yang fleksibel ini tetap berorientasi pada produktivitas dan kecepatan pengambilan keputusan, serta diharapkan efektif untuk mengakomodasi upaya optimalisasi kompetensi para Gen Z dan Gen Y atau Millennial.
Tina mengatakan, jam kerja resmi DANA adalah dari jam 9 pagi hingga 6 petang. Jam-jam tersebut dapat dimanfaatkan DANAm8s secara optimal untuk melakukan koordinasi satu sama lain. Namun, DANA juga memahami bahwa ada individu-individu yang memiliki preferensi waktu dalam berproduktivitas. Untuk divisi-divisi tertentu, seperti divisi engireering, DANA membolehkan timnya memilih bekerja di luar jam kerja yang ditentukan. Misalnya, memilih untuk produktif di malam hari atau pagi hari.
DANA juga menerapkan Working from Home yang dapat dipilih oleh DANAm8s yang karena alasan-alasan tertentu harus bekerja dari rumah.
"Untuk persetujuan, DANAm8s cukup mengajukan ke atasan masing-masing. Sebab, atasan langsung yang lebih mengetahui jam kerja termasuk koordinasi pekerjaan timnya,” ujar Tina.
Akademi Pengembangan Potensi
Di DANA, Gen Z dan generasi lainnya dapat memperoleh banyak kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Banyak tantangan, mulai dari yang ringan hingga serius, yang bisa dijadikan ajang untuk mengasah kemampuan dan kreativitas. DANAm8s dapat berpartisipasi dalam DANA Talent Competition, belajar meningkatkan kemampuan berbicara dan berbagi pengetahuan di depan publik lewat program bernama BicaraDANA, hingga bergabung di acara komunitas-komunitas engineering dan menyerap banyak wawasan baru dari eksternal perusahaan.
Di DANA, karyawan dapat ditempatkan di beragam kelompok project yang dikenal dengan istilah Battle Performance Project. Durasi setiap project biasanya berlangsung dari 3 hingga 6 bulan. Seorang DANAm8s akan dipilih sebagai pemimpin project, dan skor kinerja akan diberikan ketika projectberakhir.
“DANA adalah akademi bagi talenta-talenta muda Indonesia penuh potensi untuk terus mengembangkan diri. Tidak hanya terkait pengembangan kinerja sebagai SDM, DANAm8s juga kami bekali dengan pengetahuan-pengetahuan lain yang bermanfaat untuk pengembangan diri. Misalnya, kelas manajemen finansial agar anak-anak muda ini tidak boros dan mampu mengelola penghasilannya secara cerdas,” kata Tina.
Sebagai akademi, DANA juga membuka peluang bagi para pelajar atau mahasiswa untuk melakukan kerja magang. Di DANA, karyawan magang tidak sekadar menjadi karyawan magang yang fungsinya hanya membantu, tapi mereka juga mendapatkan kesempatan untuk dilibatkan dalam pekerjaan-pekerjaan utama, termasuk brainstorming, presentasi, hingga eksekusi pekerjaan.
“DANA kami bangun sebagai wadah bagi potensi-potensi besar Indonesia untuk makin berkembangdan inovatif. DANA juga kami bangun sebagai tempat yang tepat bagi siapapun untuk turut menjadi agen perubahan bagi Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing global yang tinggi berkat budaya nontunai digital yang menjadi standar masa depan,” pungkas Tina.
Advertisement