Sukses

Kekhawatiran Akan Wabah Corona Makin Tinggi, Rupiah Tertekan

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.342 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini. Pergerakan hari ini dipengaruhi akan dampak terhadap ekonomi global dari wabah virus Corona.

Mengutip Bloomberg, Senin (9/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.255 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.242 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus tertekan ke 14.364 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.255 per dolar AS hingga 14.364 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah tertekan 3,59 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.342 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.267 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kekhawatiran terhadap penyebaran wabah virus Corona masih akan menjadi sentimen negatif untuk rupiah awal pekan ini.

Harga emas hari ini naik menembus ke atas kisaran 1.700 dolar AS per ounce dan minyak mentah WTI tembus ke bawah area 30 dolar AS per barel.

"Ini mengindikasikan kekhawatiran akan dampak virus Corona yang semakin tinggi," ujarnya dikutip dari Antara, Senin (9/3/2020).

Ariston memprediksi rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 14.200 per dolar AS hingga Rp 14.400 per dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Rupiah Melemah karena Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Turun Jadi 4 Persen

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Pelemahan ini karena pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.120 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.112 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus tertekan ke 14.175 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.120 per dolar AS hingga 14.176 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah tertekan 2,19 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.168 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.171 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, bergerak melemah di tengah bervariasinya mata uang regional.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen stimulus dari bank sentral sebenarnya masih menjadi sentimen positif untuk aset berisiko.

"Namun demikian, isu pelambatan pertumbuhan ekonomi seperti yang dinyatakan oleh pihak pemerintah sendiri bahwa ekonomi Indonesia mungkin tumbuh di bawah 5 persen, bisa menjadi penekan rupiah," ujar Ariston dikutip dari Antara.

Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu kemarin memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan terkoreksi dari sebelumnya di atas 5 persen menjadi sekitar 4 persen.

Ariston memprediksi rupiah hari ini bergerak di kisaran 14.110 per dolar AS hingga 14.200 per dolar AS.Â