Liputan6.com, Jakarta - Proyek Blok Masela mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Maluku, dengan adanya komitmen kemudahan pengadaan lahan dan perizinan, sehingga jadwal pembangunan kilang gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) lebih cepat.
Gubernur Maluku Murad Ismail telah menyatakan dukungan terhadap proyek hulu migas Masela ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sejumlah rencana strategis pembangunan proyek LNG Abadi Blok Masela pun telah dibicarakan.
"Tadi pertemuan silaturahmi, sekaligus kami membahas percepatan pembahasan lahan dan kesiapan tenaga kerja lokal, karena rencananya pembangunan infrastruktur untuk Blok Masela sudah dimulai tahun 2021," kata Murad, di Jakarta, Senin (9/3/2020).
Advertisement
Murad menyatakan akan mendukung upaya percepatan pembangunan Blok Masela. Pihaknya akan mempermudah proses perizinan dan akan terlibat dalam upaya pembebasan lahan. Dia mengaku telah memberikan izin bagi penggunaan lahan kehutanan, yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi berupa kilang LNG proyek Abadi Blok Masela.
Baca Juga
Saat ini, pemerintah provinsi melalui Gubernur Maluku telah mengeluarkan rekomendasi lahan seluas 900 hingga 1.000 hektar, diharapkan dapat mengakomodasi pengolahan gas sebesar 9,5 juta ton per annum (MTPA).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, proses pembebasan lahan dan perizinan biasanya menjadi masalah dalam investasi. Namun, untuk proyek LNG Abadi Blok Masela, pihaknya selalu berdiskusi dan menyakinkan Gubernur Maluku agar dapat mendukung proses pembebasan lahan.
"Contohnya kemarin, waktu kami mengajukan rekomendasi untuk penggunaan lahan kehutanan dari Gubernur Maluku. Kira-kira cuma cuma 1 minggu (selesai). Faster than recommendation," kata Dwi.
Menurut dia, dengan koordinasi yang cukup baik dengan pihak pemerintah daerah, kemudahan dalam proses pengadaan lahan di proyek Masela didapatkan.
"Kepentingan Maluku agar proyek strategis nasional ini bisa berjalan karena akan memberikan multiplier effect (dampak ganda) bagi perekonomian daerah, sekaligus membuka lapangan pekerjaan. Kita harus optimistis, proyek Blok Masela akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah Maluku," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangun Pipa Gas
Selain fasilitas kilang, Inpex selaku operator Blok Masela juga akan membangun gas pipa untuk kapasitas sebesar 150 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Ke depan, ada empat fasilitas utama yang akan dibangun Inpex.
Saat ini, Inpex masih melakukan survei Amdal di fasilitas kilang LNG di darat dan FPSO (Floating Production Storage and Offloading). Proses survei Amdal sudah dilakukan Inpex sejak November 2019 lalu. Diperkirakan survei Amdal akan rampung dalam setahun mendatang, setelah melalui survei di musim kemarau dan hujan.
"Perizinan dan pembebasan lahan bukanlah lagi menjadi momok investasi. Maka apa yang terjadi di proyek Abadi Masela ini diharapkan dapat menyakinkan investor, khususnya perusahaan migas kelas dunia untuk menanamkan investasi dan teknologinya di Indonesia. Upaya mewujudkan visi bersama 1 juta BOPD harus didukung iklim investasi yang baik," katanya.
Advertisement