Harta 10 Orang Terkaya Dunia Rontok Rp 535 Triliun Akibat Pasar Saham

Liputan6.com, Jakarta Kerontokan pasar saham di tengah meningkatnya kekhawatiran wabah Virus Corona telah memangkas harta 10 orang terkaya di dunia. Totalnya, mereka kehilangan kekayaan hingga USD 37,7 miliar (Rp 535,3 triliun). Ini usai indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing turun hampir 8 persen.

Melansir laman Forbes, Selasa (10/3/2020), 9 dari 10 miliarder harus terkena penurunan kekayaan dalam jumlah besar dalam sehari, yang kemudian oleh para pakar pasar dan pengguna media sosial dijuluki "Senin Hitam."

Orang terkaya dunia yang harus menelan pil pahit paling besar adalah Bernard Arnault. Kekayaannya merosot USD 6 miliar, atau 6 persen. CEO LVMH ini merupakan orang terkaya ketiga di dunia. Alhasil,  harta Arnault tersisa USD 92,6 miliar dari sebelumnya USD 98,6 miliar di pekan lalu.

Sementara orang terkaya di planet ini, Jeff Bezos, kehilangan USD 5,6 miliar, usai menuai kerugian USD 14,1 miliar pada minggu lalu. Saham Amazon turun lebih dari 5 persen, ditutup pada level terendah dalam dua bulan.

Sementara itu, kekayaan investor legendaris Warren Buffett turun USD 5,4 miliar. Buffett menyebut Virus Corona menjadi hal yang menakutkan. 

Menurut Buffet, wabah itu menjadi ancaman utama bagi perusahaan-perusahaan dan ekonomi di Amerika Serikat dan ekonomi.

Beberapa miliarder telah mengambil tindakan untuk memerangi Virus Corona. Seperti salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, bersama dengan istrinya Melinda, mengumumkan pada bulan Februari bahwa yayasan mereka memberikan komitmen hingga USD 100 juta untuk mendanai upaya memerangi Corona.

"Mengingat kepedihan secara ekonomi yang dapat ditimbulkan oleh epidemi , di mana COVID-19 mengganggu rantai pasokan dan pasar saham, belum lagi kehidupan masyarakat, maka tidak akan ada lagi ada tawar-menawar," tulis Gates dalam sebuah catatan di akhir bulan lalu.

Gates juga harus menanggung kerugian di mana kekayaannya, yang terdiri dari saham Microsoft dan lainnya turun USD 3,8 miliar.