Sukses

3 Tips Membangun Kepercayaan dalam Berbisnis

Membangun fondasi kepercayaan membutuhkan waktu. Namun, ini bisa hancur hanya dalam waktu beberapa menit.

Liputan6.com, Jakarta Berbisnis, sama halnya seperti kehidupan biasa hubungan adalah segalanya. Sementara fondasi dari hubungan baik adalah kepercayaan.

Membangun fondasi kepercayaan membutuhkan waktu. Namun, ini bisa hancur hanya dalam waktu beberapa menit. Maka dari itu, untuk membangun sebuah usaha, Anda membutuhkan orang lain sebagai dukungan.

Jadi, bagaimana Anda bisa membangun kepercayaan itu? Sederhana saja, yakni dengan mengatakan yang sebenarnya. Terkadang itu akan terasa tidak nyaman, tetapi ketika Anda memulai suatu hal dengan kejujuran, banyak hal yang pada akhirnya akan berhasil.

Situasi yang tidak nyaman sebenarnya adalah peluang untuk membangun kepercayaan, maka dari itu jangan menghindar dari orang lain atau rekan bisnis Anda, melainkan gunakan mereka untuk kunci atau jalan menuju keberhasilan.

Berikut tiga komitmen yang bisa Anda terapkan dalam bisnis, agar orang lain baik konsumen, rekan bisnis, dan lainnya, bisa percaya pada bisnis Anda, dilansir dari laman Entrepreneur.com, Rabu (10/3/2020):

1. Tepati Janji dan jujur

Jika Anda sudah membuat janji dengan rekan bisnis untuk mendiskusikan kerjasama, atau dengan calon pegawai untuk melakukan wawancara, atau janjian dengan konsumen yang lainnya maka tepatilah. Kalaupun Anda tidak bisa menepati janji itu, maka harus jujur dengan alasan membatalkan pertemuan itu.

Karena, apabila Anda melakukan pembatalan sepihak, hal itu akan membuat rekan bisnis, calon pegawai, dan konsumen merasa sangat dirugikan. Apalagi jika janji tersebut dibatalkan secara sepihak dan tiba-tiba, sungguh hal itu membuat Anda kehilangan peluang bisnis.

Kendati begitu, jika memang Anda harus membatalkan janji, maka harus bisa membangun suatu hubungan lagi untuk mengatur ulang pertemuan kembali, supaya peluang tadi tidak pergi dan hilang begitu saja.

 

2 dari 2 halaman

2. Mengakui kesalahan

Apabila Anda membuat suatu kesalahan, maka harus dengan jujur dan berani mengakui kesalahan itu, dan rendah hatilah untuk meminta maaf atas kesalahan yang ternyata bisa merugikan orang lain.

Karena Anda tidak pernah tahu sejauh mana kesalahan yang dibuat, maka dari itu harus meminta orang lain baik rekan bisnis, konsumen, dan lainnya untuk mengoreksi kesalahan itu, supaya ke depannya tidak terjadi masalah serupa.

Selain itu, Anda juga harus tanggung jawab terkait kesalahan yang ada buat, jangan lepas tangan begitu saja, karena hal itu bisa merusak kepercayaan orang lain.

Memang kesalahan bersifat universal, dan ada batas tertentu, tidak dapat dihindari. Kesalahan terjadi setiap saat, tentu semua orang juga mengerti itu. Begitulah cara Anda merespons mereka yang penting di mata orang lain.

3. Terus terang tentang motif Anda

Banyak perusahaan dan memiliki banyak pegawai, namun banyak kasus karyawan yang mengundurkan diri secara tiba-tiba, begitupun dengan bos yang tiba-tiba memutus kerja dengan pegawainya tanpa alasan. Hal itu sungguh membuat orang yang bersangkutan akan kecewa dan tentunya kaget.

Maka dari itu, jika Anda seorang bos maupun pegawai, maka harus dengan berani menjelaskan alasan keluar dari pekerjaan itu atau saat ingin memecat pegawai.

Dengan cara ini, Anda menjaga kepentingan terbaik mereka, tidak ada cara yang lebih baik untuk membangun hubungan jangka panjang yang sukses.

Ketika Anda memutuskan sudah waktunya untuk pergi dan pindah dari pekerjaan Anda saat ini, bersedia menjelaskan alasannya. Bos Anda akan menghargainya, dan dengan melakukan itu, Anda mempertahankan kemungkinan bekerja sama di masa depan.

Â