Sukses

Jasa Raharja Targetkan Laba Bersih Rp 1,6 Triliun di 2020

Untuk mencapai target, Jasa Raharja akan menggunakan berbagai layanan perusahaan berbasis digitalisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Rahardjo Slamet menyebutkan bahwa perusahaannya menargetkan laba bersih pada 2020 senilai Rp 1,6 triliun atau meningkat 4,40 persen, dibandingkan 2019 yang hanya membukukan Rp 1,5 triliun laba bersih.

Untuk itu Jasa Raharja akan mengoptimalkan tiga sumber pendapatannya yang berasal dari iuran wajib (IW) yang dikenakan penumpang angkutan transportasi umum, sumbangan wajib (SW) yang dikenakan kepada pemilik kendaraan pribadi, dan dana investasi yang dikelola oleh perusahaan.

"Memang di anggaran kita selalu naik pertahun. Kami lihat juga potensi para penumpang, yang akan gunakan alat angkutan umum. Kemudian potensi dari kendaraan baru," tegas Bos Jasa Raharja di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Selain itu, Jasa Raharja akan menggunakan berbagai layanan perusahaan berbasis digitalisasi. Sebagai bentuk efisiesi untuk mamangkas biaya operasional perusahaan.

"Sekarang Jasa Raharja khususnya pada 2020, menggunakan IT sudah relatif lebih baik. Sehingga bisa mengurangi berbagai biaya (operasional)," terang nya.

Namun, Budi tak menampik bahwa kondisi ekonomi nasional yang tengah lesuh. Menjadi tantangan tersendiri bagi Jasa Raharja dalam rangka meningkatkan labah bersih nya.

"Meskipun kita tahu kondisi ekonomi lemah, tapi kita tetap berharap pertumbuhan kendaraan baru juga masih meningkat karena daya beli masyarakat masih akan meningkat,” tandas dia.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Jasa Raharja Turunkan 2.000 Personel Amankan Mudik Lebaran 2020

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Rahardjo Slamet mengatakan bahwa hampir 2.000 personilnya akan diturunkan untuk mengamankan musim mudik dan penambahan hari libur nasional yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

"Dalam even besar jasa Raharja menurunkan 1.800-2.000 orang, yang seluruhnya berada di lapangan untuk monitor," tegas Dirut Jasa Raharja di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Nantinya, Jasa Raharja bakal menerapkan sistem shifting atau bergilir selama 24 jam. Bagi daerah dengan angka rawan Kecelakaan yang cukup tinggi menurut data Kepolisian Republik Indonesia.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menghimbau terhadap sejumlah pemudik untuk menghindari penggunaan sepeda motor, karena di anggap membahayakan keselamatan pengendarannya.

"Motor ini tidak dirancang untuk digunakan oleh pemudik dengan jarak jauh," imbuh dia.

Untuk itu ia meminta pemudik bermotor untuk memanfaatkan program mudik gratis bersama BUMN. Karena di nilai lebih aman serta dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas pada musim mudik lebaran.

"Mudik gratis oleh kolaborasi antar BUMN, untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia yang akan mudik," tegasnya.

 

Video Terkini