Liputan6.com, Jakarta - Pasokan bawang bombai di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur langka selama dua minggu ini. Dampaknya, harga komoditas pangan tersebut meroket hingga dekati Rp 200 ribu per kilogram (Kg).
Kenaikan harga bawang bombai ini tidak hanya dikeluhkan oleh para pedagang tetapi juga para pembeli. Sebagian besar pembeli memilih menggantinya dengan berbelanja bawang merah dan bawang putih.Â
Menurut Yusuf, salah satu pedagang bumbu dapur asal Bogor, kelangkaan pasokan bawang bombai tidak hanya di Pasar Jatinegara tetapi juga di Pasar Induk Kramat Jati. Ia pun tidak berani mengambil stok karena harganya sudah terlalu mahal.Â
Advertisement
Baca Juga
"Dari Pasar Induk Kramat Jati barang udah langka, malah kosong (bawang bombai). Kalau adapun sudah naik harganya," keluh Yusuf di Pasar Jatinegara, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Jika stok tersedia, harga normal bawang bombai di kisaran Rp 20 ribu per kg. Terkait stok bawang bombai yang mulai mengalami kelangkaan Yusuf menduga wabah virus Corona atau Covid-19 menjadi biangnya.
"Sejak kemarin Corona (Covid-19) semua ramai. Ya ngaruh ke pasokan bawang bombai," imbuh Yusuf.
Bahkan kini ia mengaku kehabisan stok bawang bombai, sehingga hanya tersisa 2 kg yang bisa dijual untuk Rabu ini. Yusuf pun berharap kepada pemerintah untuk segera memastikan stok bawang bombai kembali normal sehingga harga jual turun.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Keluhan Pembeli
Sementara itu, seorang pembeli bernama Rani mengeluhkan tingginya harga jual bawang bombai di pasar Jatinegara. "Naiknya enggak kira-kira, belum pernah semahal ini," resahnya.
Ia pun mengaku kini sudah tidak sanggup untuk membeli bawang bombai yang dibanderol hampir Rp 200 ribu per kg atau melonjak 10 kali lipat jika dibandingkan biasanya.
Rani lebih memilih penggunaan bawang putih dan bawang merah sebagai alternatif penggantinya. "Sekarang Rp 200 ribu ribu, mending banyakin bawang putih dan merah buat masak," tandasnya.
Advertisement