Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan buyback (pembelian kembali) saham 12 BUMN akan dilakukan secara bertahap.
Seperti yang diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup pada perdagangan BEI pukul 16.15 WIB pada level 4.895,78 atau turun 258,35 poin (5,01 persen).
Baca Juga
Saham yang naik sebanyak 39, saham yang turun sebanyak 398 dan stagnan 80 saham dengan nilai transaksi Rp 5,9 triliun dan volume perdagangan 5,3 juta saham.
Advertisement
Dengan kondisi ini, buyback mungkin saja dilakukan untuk memperbaiki kinerja saham.
"Buyback itu kan enggak semua uangnya dihabiskan, bertahap," ujarnya di Jakarta Pusat, Kamis (12/03/2020).
Erick juga menyatakan tidak akan menambah nilai buyback. Sebagaimana diketahui, nilai buyback 12 saham yang dipatok ialah Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun.
Pun, buyback harus dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan. Kalau perusahaan tidak sehat, tentu akan sulit melakukan buyback.
"Ya, konsekuensinya, harus jaga masing-masing kekuatan perusahaan. Kalau perusahaan lagi lemah lalu buyback, ya, malah nggak produksi," ujarnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Perintahkan 12 BUMN Buyback Saham
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun tiga ruas akses jalan baru menuju proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H Sumadilaga mengatakan, ketiga jalan baru tersebut akan mengarah ke Balikpapan, Kecamatan Semboja, dan dari arah selatan.
"Kalau yang tahap awal diperkirakan misal dari Balikpapan ke Sepaku kurang lebih 60 km. Lalu juga ada dari daerah Semboja ke arah sana hanya sekitar 30-40 km. Mungkin juga dari arah selatan menuju ke kota itu sekitar 60 km," jelasnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Saat ditanya apakah ruas baru tersebut akan berbentuk jalan tol atau nasional, ia belum bisa memastikannya. Namun, untuk yang mengarah ke Balikpapan, ia membuka kemungkinan bahwa jalan tersebut akan terkoneksi dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
"Ruas baru, tapi bisa tol atau non-tol. Untuk yang 60 km kemungkinan tol, nyambung sama Tol Balsam," sambung Danis.
Danis menyampaikan, pengerjaan ketiga ruas tersebut akan masuk ke dalam proyek tahap awal pembangunan ibu kota baru yang memakan biaya sekitar Rp 200-300 miliar.
Kementerian PUPR sebenarnya belum mengalokasikan ketiga proyek tersebut ke dalam anggaran instansi pada 2020 ini. Namun, ia membuka kemungkinan untuk merevisi anggaran guna mewujudkan pembangunan itu.
"Misalnya untuk tahap awal dibutuhkan uang muka saja ya, mungkin tidak terlalu besar bisa sekitar Rp 200-300 miliar. Saya kira dimungkinkan dari misalnya kita melakukan revisi anggaran PUPR yang ada," tuturnya.
Advertisement