Liputan6.com, Jakarta Untuk mendukung Angkutan Lebaran 2020 yang akan tiba dalam hitungan bulan ke depan, registrasi mudik gratis dengan bus akan mulai dibuka pada 23 Maret mendatang. Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyediakan 1.317 bus untuk 37 kota tujuan mudik.
Dengan kenaikan 6% jumlah bus dibandingkan tahun lalu, diharapkan dapat mampu mengangkut 59.265 penumpang. Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat (13/3) di Kementerian Perhubungan.
“Tidak hanya bus, untuk truk yang mengangkut sepeda motor kami sediakan 111 unit untuk mengangkut 4.995 motor. Anggaran yang dipakai pun ada kenaikan 6% menjadi Rp34 miliar,” ujar Dirjen Budi.
Advertisement
Sebagai rincian, khusus bus penumpang, saat arus mudik tersedia 1.087 bus yang mengangkut 48.915 penumpang. Sementara saat arus balik tersedia 230 bus yang mengangkut 10.350 orang. Untuk truk pengangkut motor rinciannya, pada saat arus mudik disediakan 86 truk bagi 3.870 unit sepeda motor dan arus balik sebanyak 25 truk untuk mengangkut 1.125 unit sepeda motor.
Jumlah bus dan truk tersedia saat arus mudik lebih banyak daripada arus balik untuk mencegah korban kecelakaan lalu lintas saat mudik dimana masyarakat mudik di waktu yang hampir bersamaan dan saat periode arus balik masyarakat cenderung memiliki banyak pilihan waktu pulang yang lebih panjang dibandingkan arus mudik.
“Kota tujuan di tahun 2020 ini diperlebar dari Jakarta maupun Jabodetabek dan melayani kota- kota di Sumatera seperti Padang, Palembang,Lampung. Untuk kota di Jawa Barat tersedia 4 kota tujuan. Jawa Tengah yang terbanyak yaitu 24 kota tujuan dan Jawa Timur sebanyak 6 kota tujuan. Tahun ini juga kami sediakan mudik dari Bali untuk tujuan Yogyakarta dan Surabaya,” tambah Dirjen Budi.
Truk yang digunakan untuk mengangkut sepeda motor tahun ini disediakan untuk melayani 8 kota tujuan yakni Tegal, Semarang, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, Magelang, Kebumen, Purwokerto. Sementara arus balik hanya untuk 5 kota tujuan yaitu Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, Wonogiri.
“Untuk pendaftaran mudik gratis kami buka registrasi secara online di www.mudikgratis.dephub.go.id. Bagi masyarakat yang ingin mendaftar jangan lupa menyerahkan fotokopi KTP, kartu keluarga, dan STNK. 1 Formulir berlaku untuk 2 orang dewasa dan satu orang anak,” demikian dijabarkannya.
Dipass: Sistem Baru Tiket Online Bus
Dalam rangka meningkatkan jasa pelayanan Angkutan Penumpang Umum Antar Kota untuk kemudahan memperoleh tiket, tempat duduk, dan waktu keberangkatan serta menghilangkan percaloan tiket di terminal maka perlu dilaksanakan dengan sistem penjualan tiket secara elektronik.
“Pembelian tiket bus sekarang sudah bisa dengan cara online. Sejalan dengan bidang prasarana terminal akan kita perbaiki menurut zonasinya, sehingga terminal akan sama dengan bandara. Sekarang masyarakat dapat dengan mudah membeli tiket bus dari Jakarta ke kota tujuan-tujuan tertentu,” ucap Dirjen Budi.
Perusahaan yang secara legal telah memiliki sistem e-ticketing berjumlah 37 perusahaan dengan lebih dari 4.000 kendaraan yang beroperasi. Perusahaan lainnya yang belum memiliki sistem e-ticketing akan difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk memiliki sistemnya. Melanjutkan pernyataan Dirjen Budi, Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani menjelaskan mengenai sistem e-ticketing tersebut.
“Ini kami beri nama Dipass atau Digital Passenger. E-ticketing yang ada di kita adalah level di atas aggregator. Jadi kita kolaborasi dan sudah disepakati dengan sistem penjualan e-ticketing lainnya. Ini akan saya kaitkan dengan perizinan dan kami wajibkan untuk bergabung. Kalau tidak mau bergabung maka perizinannya tidak akan kami perpanjang. Saat ini Dipass diperuntukkan bagi tiap aplikator dan PO Bus yang telah memiliki sistem e-ticketing secara mandiri dan juga bagi yang belum memiliki sistem secara mandiri,” urai Ahmad Yani.
Nantinya, menurut Yani, e-ticketing ini nantinya akan menjadi satu rangkaian sistem dengan sistem yang akan tersedia di terminal tipe A. Menurut Yani kalau tidak terdaftar dalam sistem ini, akan sulit bagi PO bus untuk masuk ke terminal.
“Nanti mereka tidak akan masuk dalam jadwal di terminal. Di terminal kami punya namanya Terminal Online System atau TOS untuk memantau jadwal bus yang akan berangkat,” pungkas Yani dalam keterangan pers tersebut.
(*)