Sukses

Sejak Umrah Disetop, Agen Perjalanan Rugi hingga Rp 2 Triliun

Hingga saat ini belum ada kepastian kapan umrah kembali dibuka oleh Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa sudah dua pekan lebih, semenjak pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah dari negara lain, termasuk Indonesia. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Lalu, bagaimana keadaan agen travel dan jemaah yang batal berangkat?

Wakil Sekretaris Jenderal Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI) Adji Mubarok, mengatakan kondisi agen travel saat ini mengalami kerugian yang cukup besar, yakni sekitar Rp 2 triliun karena umrah disetop.

"Kondisi travel saat ini sedang mengalami kerugian yang cukup besar, jika per bulan jemaah dari Indonesia sekitar 100.000 jemaah dikali Rp 20 juta (sesuai anjuran harga Depag), berarti kurang lebih Rp 2 triliun kerugian karena umrah ini disetop," kata Adji kepada Liputan6.com, Senin (16/3/2020).

Selain itu, dampak lainnya tidak ada kegiatan kerja setelah pemerintah Arab Saudi menyetop sementara waktu untuk menerima jemaah umrah. Kegiataan yang dilakukan oleh para travel umrah adalah mengatur ulang waktu keberangkatan (reschedule) dengan berkoordinasi terus dengan pihak provider visa.

"Walaupun hingga saat ini belum ada kepastian kapan umrah kembali dibuka kembali oleh Arab Saudi, tapi para travel agen sudah men-standby-kan pengurusan visa mereka di para provider visa masing-masing," ujarnya.

Sehingga ketika umrah sudah dibuka, maka sudah siap diproses oleh provider visa. Sementara untuk visa yang sudah telanjur keluar, pihaknya sebagai asosiasi akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait.

"Insyallah visa yang sudah keluar tidak akan hangus dan akan dikeluarkan ulang, itu update yang kami terima dari keterangan Kedutaan Arab Saudi. Untuk jemaah kami harapkan untuk tetap bersabar menunggu sampai akhirnya umrah kembali dibuka," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pesan kepada Jemaah

Ia juga berpesan kepada jemaah untuk tetap tekadkan niat untuk ke Baitullah dan jangan meminta pengembalian (refund) kepada travel umrah, karena semua akan diberangkatkan setelah umrah kembali dibuka.

Sejauh ini, ia mengatakan tidak ada laporan dari agen-agen travel terkait jemaah menuntut karena batal berangkat umrah. Jemaah pun paham akan situasi saat ini.

"Alhamdulillah laporan dari teman-teman travel agen tidak ada jemaah yang menuntut, karena memang kejadian ini terjadi karena adanya force majeur di Arab saudi, dan para jamaah memaklumi kalau ibadahnya bukannya ter-cancel, hanya tertunda saja," ujarnya.

Disi lain, ia tidak membenarkan terkait kabar pemerintah Arab saudi melarang kunjungan jemaah umrah hingga satu tahun. Menurut dia, informasi tersebut tidak benar, karena hingga saat ini belum informasi lanjutan dari pemerintah Arab saudi.

"Tidak benar itu, insyallah secepatnya kita sama-sama berharap badai ini cepat berlalu, semoga ada hikmah dari ini semua," pungkasnya.