Liputan6.com, Jakarta Virus Corona ikut mempengaruhi perekonomian global, termasuk Indonesia. Kejatuhan pasar saham hingga harga minyak dunia, menjadi sektor yang harus mengalah dari menyebarnya wabah Covid-019.
Perekonomian yang bergolak ikut berdampak kepada kekayaan para miliarder atau orang terkaya dunia. Budi Hartono, orang terkaya nomor satu di Indonesia ikut merasakan dampaknya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut data Bloomberg, kekayaan Pemilik Grup Djarum ini terpangkas hingga USD 4,7 miliar (Rp 70,5 triliun) menjadi USD 12,4 miliar (Rp 186 triliun) pada Selasa (17/3/2020) ini.
Padahal pada 9 Maret 2020 kekayaan Budi Hartono masih mencapai USD 15,3 miliar atau setara kira-kira Rp 229,5 triliun.
Budi Hartono menjadi satu-satunya miliarder Indonesia yang masuk dalam daftar 100 orang terkaya di dunia versi Bloomberg. Dia berada pada posisi ke-92.
Selama ini sumber kekayaan antara lain berasal dari Grup Djarum dan PT Bank Central Asia.
Hartono Bersaudara Masuk Daftar 100 Orang Terkaya Dunia versi Hurun
Lembaga penelitian Hurun kembali mengeluarkan daftar orang terkaya dunia. Terkuak, dua bersaudara yakni R Budi Hartono dan Michael Hartono menjadi pengusaha Indonesia yang masuk dalam daftar 100 orang terkaya dunia di 2020, versi Hurun.
R Budi Hartono berada pada peringkat 60 dengan nilai kekayaan bersih mencapai USD 18 miliar (setara Rp 246,6 triliun). Dengan bisnis inti dari sektor keuangan, yakni Bank Central Asia (BCA).
Sementara Michael Hartono berada di posisi 68, dengan nilai kekayaan USD 17 miliar (Rp 232,9 triliun. Sumber kekayaan masih sama yakni Bank Central Asia.
Baca Juga
Menurut daftar Hurun, tahun ini dunia kedatangan tambahan 346 miliarder baru sehingga totalnya menjadi 2.816 miliarder, dari 71 negara.
Jeff Bezos menempati posisi jawara sebagai orang terkaya dunia. Dengan nilai kekayaan mencapai USD 140 miliar (Rp 1.918 triliun).
Diikuti Bernard Arnault dengan nilai kekayaan USD 107 miliar (Rp 1.465 triliun) dan Bill Gates di posisi ketiga dengan kekayaan USD 106 miliar (Rp 1.452 triliun).
China dan Amerika Serikat (AS) masih memimpin sebagai negara yang memiliki jumlah miliarder terbanyak dibandingkan yang lain. Masing-masing jumlahnya sebanyak 799 dan 626 orang.
“Sebuah ledakan dalam sektor teknologi dan pasar saham di AS, India dan China mendorong para miliarder untuk mencapai rekor tertinggi. AS memiliki jumlah rekor 626 miliarder. China, meskipun mengalami perang dagang, menambahkan 182 wajah baru miliarder menjadi 799 miliarder, tiga kali lipat jumlah di AS, memperluas kesenjangan dengan AS,” ujar Ketua dan Kepala Peneliti Hurun Report, Rupert Hoogewerf seperti mengutip laman Hurun.net, Kamis (27/2/2020).
Dia menuturkan jika ini merupakan tahun yang baik untuk pasar saham secara umum. Nasdaq memimpin dengan kenaikan 26 persen, sementara pasar saham India dan Cina naik masing-masing 15 persen dan 14 persen.
Dolar AS melanjutkan penguatan, meskipun tipis hanya 3 persen terhadap Yuan China dan Euro, dan 1 persen terhadap Rupee India. "Rubel Rusia naik 7 persen terhadap dolar, membalikkan tren depresiasi selama dua tahun terakhir, ” jelas Hoogewerf.
Advertisement