Sukses

Ikut Perangi Virus Covid 19, Pengusaha Siap Berdonasi hingga Bagikan Masker

Virus Corona yang sudah menginfeksi puluhan ribu orang di dunia tak bisa terdeteksi keberadaannya.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan siap membantu memerangi Virus Corona atau Covid 19 yang saat ini tengah merebak di Tanah Air.

Hal ini terungkap saat Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri rapat bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk membahas pandemi virus corona atau Covid-19 di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa kemarin (17/3/2020).

Kalla hadir sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia atau PMI. Dia pun menyinggung soal transmisi Virus Corona yang dapat menimpa siapa pun. "Saya ada satu catatan. Virus ini tidak pilih-pilih," ujar dia, seperti dikutip Rabu (18/3/2020).

Kalla pun mengimbuhkan jika Virus Corona yang sudah menginfeksi puluhan ribu orang di dunia tak bisa terdeteksi keberadaannya. Bahkan, virus itu menyerang tubuh tokoh-tokoh negara seperti menteri-menteri.

Teranyar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif Corona. Adapun virus itu juga menginfeksi Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri dan istri Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Begona Gomez.

Dalam pertemuan, Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengaku siap membantu PMI dan DMI untuk memerangi penyebaran Covid 19 dengan mengumpulkan donasi dari pelaku usaha.

Menurut Rosan, meski saat ini dunia usaha dalam kondisi packelik namun pihaknya siap membantu bersama sama elemen bangsa lainnya untuk memerangi Virus Covid 19 yang sudah menyebar.

Kadin juga akan membentuk tim kecil untuk mengumpulkan donasi dari para pelaku usaha baik berupa uang tunai maupun bentuk barang berupa masker, hand sanitiser ataupun lainnya.

Tonton Video Ini

2 dari 2 halaman

Indonesia Paparkan Penanganan Dampak Virus Corona ke 119 Negara

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara bersama Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar melakukan video conference dengan 119 perwakilan negara asing terkait situasi penanganan wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Suahasil menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan berbagai kebijakan untuk meminimalisir dampak wabah virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya isu ini pun sudah menjadi prioritas dan telah diputuskan untum menggunakan APBN dan sumber lain untuk menangani wabah virus asal China itu.

"Anggaran belanja kementerian atau Lembaga dan pemerintah daerah juga sudah diarahkan agar penggunaannya diutamakan untuk penanganan COVID-19 dari sisi kesehatan,” jelas Suahasil dikutip dari laman resminya, Rabu (18/3).

Selain itu, Suahasil juga memahami wabah virus corona ini akan memberikan dampak pada kegiatan ekonomi masyarakat sehari-hari. Sektor Industri, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan sektor keuangan yang diperkirakan akan merasakan dampaknya.

"Oleh karenanya, pemerintah telah menyiapkan berbagai stimulus fiskal untuk tetap menjaga daya beli masyarakat," katanya.

Untuk menjaga kondisi pasar keuangan, Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengawasi kondisi pasar global dan menyelaraskan kebijakan terkait pasar keuangan dengan kondisi global.

Indonesia akan terus menjaga integritas dalam pengelolaan pasar keuangan agar dapat terus meningkatkan kepercayaan investor.

“Kami berharap dengan anggaran yang disediakan oleh pemerintah, kondisi ini akan cepat teratasi. Kami juga berharap volatilitas kondisi global akan segera menurun, melihat kondisi di beberapa negara yang terdampak COVID-19 sudah mulai berangsur baik dan semoga dapat membawa optimisme bagi pertumbuhan ekonomi global," ucapnya lagi.

Sementara itu, Wamenlu Mahendra Siregar juga turut memberikan pemaparan secara umum yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam penanganan isu wabah covid-19. Utamanya kebijakan yang akan diberlakukan oleh Kementerian Luar Negeri atas berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi dari negara asing yang bekerja sama dengan Indonesia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com