Liputan6.com, Jakarta - Menteri perdagangan Agus Suparmanto, menegaskan bahwa dirinya sudah melarang ekspor alat kesehatan ditengah wabah Covid-19 ini.
"Berkaitan dengan larangan ekspor masker, alat pelindung diri (APD) dan antiseptik sudah diberlakukan mulai kemarin 18 Maret 2020 dan seterusnya," kata Agus kepada awak media, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga
Kemudian, ia juga telah mempermudah impor untuk alat kesehatan seperti, masker, alat pelindung diri, dan juga alat-alat kesehatan lainnya yang berkaitan dengan Covid-19.
Advertisement
"Jadi untuk impornya juga kita permudah yang semulanya ada persyaratan surveyor kita tiadakan, dan juga sudah komunikasi dengan Menteri Kesehatan semuanya segera dipermudah," ujarnya.
Sementara impor alat kesehatan untuk Rapid Test, menteri Agus mengatakan masih dalam tahap koordinasi dengan menteri kesehatan, agar semuanya dipermudah dalam impor.
"Rapid test termasuk, saya udah koordinasi dengan Menkes tadi segala yang berkaitan dengan covid-19 dipermudah. Berkaitan dengan impor, edarannya, tapi kita harus tau standarnya yang cukup baik artinya kualitas sesuai dengan standar kesehatan," ujarnya.
Kendati begitu, hingga saat ini ia belum bisa menyebut alatnya akan impor dari negara mana, karena masih dalam tahap pembahasan.
"Belum masih pembahasan," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Alat Deteksi Cepat Virus Corona yang Diimpor BUMN Tiba Hari Ini
Kementerian BUMN memastikan sebagian alat deteksi Virus Corona atau Rapid Test yang diimpor PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tiba hari ini. Ini bagian dari 500 ribu rapid test yang diimpor BUMN dari China.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan datangnya Covid Test ini akan membantu pemerintah meningkatkan kecepatan dalam mendeteksi Virus Corona.
"Rapid Test mulai hari ini masuk. Ini akan masuk secara bertahap setiap harinya," kata Arya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Tiba di Indonesia, PT RNI akan mendistribusikan alat deteksi COVID-19 ini ke seluruh Rumah Sakit (RS) rujukan yang sudah ditunjuk oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona ini.
"Jadi RNI yang akan distribusikan. Tidak hanya RS punya BUMN tapi ke semua RS rujukan pemerintah," tegas dia.
Arya mengaku, alat test yang diimpor dari China ini sudah memenuhi standar internasional dari World Health Organization (WHO).
Advertisement