Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merilis Program Kartu Prakerja. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para pencari kerja baru maupun korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, peluncuran program ini bentuk realisasi janji Presiden Joko Widodo di masa kampanye. "Kartu Prakerja ini janji Presiden dan kami buat desain terbaik untuk diimplementasikan," kata Moeldoko di Kantor Komplek Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020).
Moeldoko menegaskan program Kartu Prakerjabukan menggaji pengangguran. Melainkan program pemberian pembiayaan untuk mendapatkan pelatihan kerja.
Advertisement
Mantan Panglima TNI ini mengatakan program Kartu Prakerja berperan mendorong para peserta untuk memiliki keahlian sebagai pekerja dan berwirausaha. Sebab, banyak perusahaan industri yang membutuhkan tenaga kerja berpengalaman dan memiliki keahlian.
"Kalau mereka enggak dikasih pelatihan nanti enggak dapat kerja, maka kita bikin Kartu Prakerja," kata Moeldoko.
Sehingga peserta Kartu Prakerja bisa menambah, melengkapi atau meningkatkan keahlian. Namun dia mengingatkan, Kartu Prakerja tidak menjaminkan pesertanya bakal lansung mendapat pekerjaan setelah menyelesaikan program.
"Jadi ini bukan jaminan mendapat pekerjaan," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber:Â Merdeka.com
Kartu Prakerja Beri Bantuan Biaya Pelatihan hingga Rp 7 Juta
Pemerintah meluncurkan Program Kartu Prakerja pada Jumat ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para pencari kerja baru maupun korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, nantinya tiap peserta akan mendapatkan bantuan biaya pelatihan hingga Rp 7 juta, dan berlaku hanya sekali seumur hidup.
"Kartu prakerja ini range-nya mulai dari Rp 3 juta per orang hingga Rp 7 juta per orang. Artinya kalau untuk startup itu dimungkinkan untuk mendapatkan pelatihan lebih dari 1 kali," ujar Airlangga dalam konverensi pers di gedung Kemenko, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Airlangga menegaskan, melalui Kartu Prakerja, pemerintah memberikan bantuan biaya pelatihan hingga Rp 7 juta per peserta sekali seumur hidup. Pemerintah akan membayarkan biaya pelatihan itu langsung kepada lembaga pelatihan melalui platform digital.
Untuk tahun anggaran 2020, Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 triliun untuk sekitar 2 (dua) juta penerima manfaat program Kartu Prakerja, sehingga ke depannya kompetensi pekerja dan pencari kerja dapat meningkat signifikan.
Kartu Prakerja pun akan mendorong lembaga pelatihan dan dunia usaha untuk saling bekerja sama, sehingga lulusan lembaga pelatihan menjadi lebih mudah memperoleh pekerjaan.
Advertisement