Liputan6.com, Jakarta - Wall Street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Senin karena anggota parlemen AS gagal menyetujui pemberian stimulus fiskal yang diajukan oleh pemerintah. Srimulus tersebut untuk mengurangi pelemahan ekonomi dampak dari penyebaran virus Corona.
Saat ini pembicaraan mengenai stimulus tersebut masih terus berlangsung tetapi sebagian besar investor tak bisa menunggu terlalu lama karena dampak kerusakan ekonomi semakin membesar.
Mengutip CNBC, Selasa (24/3/2020), Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup 582,05 poin lebih rendah atau turun 3,1 perse ke level 18.591,93. Ini merupakan level penutupan terendah sejak November 2016.
Advertisement
Sedangkan untuk S&P 500 turun 2,9 persen menjadi 2.237,40. Nasdaq Composite turun hanya 0,3 persen ke level 6.860,67 karena investor ta terlalu besar melepas saham-saham teknologi.
Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam, sebuah RUU berisi rencana pemberian stimulus fiskal raksasa untuk merangsang ekonomi gagal masuk ke pembicaraan final antara pemerintah dan parlemen.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada Jim Cramer dari CNBC bahwa Kongres sudah siap untuk menyelesaikan paket kebijakan fiskal tersebut dan harus segera didorong maju hari ini.
"Kami menggunakan sebagian dana yang kami miliki, tetapi kami membutuhkan Kongres untuk menyetujui dana tambahan sehingga kami dapat bergerak maju dan mendukung pekerja Amerika dan ekonomi Amerika," kata Mnuchin.
Kegagalan pembicaraan stimulus di Senat AS sangat menekan Wall Street, bahkan meskipun Federal Reserve telah mengumumkan stimulus moneter dengan program pembelian aset.
Bank sentral AS mengatakan program tersebut akan berjalan dalam jumlah yang diperlukan untuk mendukung kelancaran fungsi pasar dan transmisi kebijakan moneter yang efektif ke kondisi keuangan dan ekonomi yang lebih luas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangun Stasiun Medis Darurat, Upaya Donald Trump Lawan Corona COVID-19
Sebelumnya, Presiden Donald Trump memerintahkan untuk melakukan penyebaran stasiun medis darurat dengan kapasitas 4.000 tempat tidur di seluruh Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (23/3/2020) Trump mengatakan pada konferensi pers bahwa ia telah memerintahkan badan manajemen darurat FEMA untuk mendirikan stasiun medis di negara bagian New York, California dan Washington.
BACA JUGA
Dia mengatakan delapan stasiun di California akan memiliki 2.000 tempat tidur dan empat stasiun untuk negara bagian New York dan Washington akan memiliki total 1.000 tempat tidur masing-masing.
"Saya ingin meyakinkan orang-orang Amerika bahwa kami melakukan segala yang kami bisa setiap hari untuk hadapi musuh yang tak terlihat dan yang mengerikan ini," katanya.
"Kami berperang, dalam arti sebenarnya kami berperang," tambah Donald Trump.
AS memiliki hampir 33.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 409 kematian, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.
Trump mengatakan ia telah menyetujui permintaan untuk mengeluarkan deklarasi bencana besar di negara bagian New York.
Trump juga menambahkan bahwa dia telah menyetujui negara bagian Washington untuk melakukan hal yang sama.
Trump mengatakan kepada para wartawan dalam pertemuannya di Gedung Putih yang sekarang menjadi harian tentang pandemi, bahwa pemerintah federal akan membayar tentara Garda Nasional untuk dikerahkan di tiga negara bagian guna menahan penyebaran Virus Corona baru itu.
Donald Trumpmenambahkan bahwa Korps Insinyur Angkatan Darat AS akan membantu membangun situs medis sementara di New York dan kapal rumah sakit Angkatan Laut AS USNS Mercy akan dikerahkan ke Los Angeles.
Advertisement