Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, angkat suara terkait penyebab meninggalnya salah satu pilot Lion Air pada Minggu 23 Maret lalu. Berdasarkan hasil identifikasi, pilot tersebut meninggal akibat terjangkit virus Corona Covid-19.
“Iya tadi pagi Menko Maritim (Luhut Binsar Panjaitan) sudah menghubungi Dirjen Perhubungan Udara dan membahas mengenai kasus meninggalnya Kapten Sutopo ini,” kata Jodi, melalui video offline yang diterima wartawan, Rabu (25/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Sejauh ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga sudah melakukan identifikasi. Identifikasi dilakukan terhadap orang yang melakukan pengawasan dengan pilot Lion Air Sutopo Putro.
Setelah kejadian tersebut, Jodi memastikan maskapai yang bersangkutan sudah melakukan upaya pencegahan. “Mereka sudah melakukan disinfektan terhadap pesawat sesuai dengan guide line, ICAO,” ungkap Jodi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kronologis
Seperti diketahui, Pilot Lion Air bernama Capt. Sutopo Putro meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Tangerang. Sutopo dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (22/3) pukul 17.50 wib.
Pihak Lion Air belum bisa menyampaikan penyebab meninggalnya Sutopo. Terlebih di tengah wabah Corona.
"Sampai dengan saat ini, Lion Air belum menerima informasi yang pasti penyebab atas meninggalnya almarhum Capt. Sutopo Putro," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro melalui siaran persnya, Senin (23/3).
Pihak Lion Air menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas kepergian salah satu penerbang terbaiknya. Jenazah sudah diserahterimakan kepada pihak keluarga dan telah dimakamkan pada hari yang sama, Minggu (22/3).
Dia menjelaskan, Capt. Sutopo Putro memiliki catatan perilaku, kesehatan serta kinerja yang cukup baik. Lion Air mengaku selalu menjalankan semua protokol kesehatan dan melaksanakan sesuai aturan regulator. Salah satunya secara konsisten tetap melakukan pengecekan kesehatan sebelum awak pesawat melakukan tugas terbang.
Pemeriksaan kesehatan sebelum penerbangan atau pre-flight health check sangat penting guna menentukan laik tidaknya terbang. Agar keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam penerbangan terjamin.
"Berdasarkan rekam medis, pengecekan kesehatan (medical check-up) terakhir almarhum pada 4 Maret 2020, dimana yang bersangkutan dinyatakan sehat dan laik terbang (fit for flight)," ucapnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement