Liputan6.com, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertambangan, PT Bukit Asam menerima bantuan menerima bantuan alat kesehatan pencegaha Corina dari China Huadian.
Penerimaan bantuan ini diserahkan dan disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Saya merasa senang banyak negara yang ingin membantu, ini membuktikan bahwa BUMN memang dipercaya. Saya yakin akan banyak lagi bantuan yang datang bukan hanya dari China tapi dari perusahaan negara lain. Saya harapkan dukungannya," kata Erick dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/3/2020).
Advertisement
Adapun menurut keterangan resmi PT Bukit Asam, rincian bantuan alat kesehatan yang diterima ialah 700 termometer elektronik, 400 termometer, 530 alat pelindung diri, 530 kacamata googles, 500 sarung tangan, 506 ribu masker dan 2.000 masker N95.
Bantuan ini selanjutnya diteruskan oleh PTBA kepada rumah sakit rujukan untuk membantu penanganan Corona di Indonesia.
Sebagai informasi, China Huadian adalah rekanan PTBA di PLTU Sumatera Selatan 8. Bantuan diberikan secara simbolis oleh Zhou Qingke, Representative China Huadian kepada Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin.
Adapun, bantuan alat kesehatan tersebut telah tiba di Jakarta pada Kamis (26/3/2020) lalu.
Bos Kadin Ajak Pengusaha Gotong Royong Lawan Virus Corona
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengajak seluruh pengusaha dari berbagai elemen untuk bantu menyisihkan dana di tengah penyebaran virus corona Covid-19.
Rosan mengingatkan untuk semua pengusaha bersatu dan jangan hanya memikirkan kepentingan sendiri atau kepentingan keluarganya saja
"Janganlah, masyarakat saat ini sangat butuh bantuan kita. Kalaupun kita memang mampu mendatangkan pelayanan kesehatan sebisa mungkin berikanlah terlebih kepada masyarakat yang membutuhkan dan rawan terdampak wabah ini," ujarnya saat menyerahkan bantuan Rp 10 miliar kepada Palang Merah Indonesia di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Pada kesempatan tersebut Rosan juga menyampaikan harapan agar seluruh pengusaha saling menopang satu sama lain untuk meringankan beban pemerintah.
"Kita jangan lihat besarnya jumlah yang bisa diberikan. Sekarang apapun yang bisa dilakukan untuk meringankan pemerintah mencegah penyebaran Covid-19, meringankan penderitaan saudara-saudara kita, lakukanlah," imbuhnya.
Menurut dia, meski kondisi ekonomi terus melemah dan pengusaha menghadapi permasalahan akibat dampak virus corona, hal tersebut tidak menjadikan pengusaha tinggal diam.
Dia juga menyampaikan bahwa pandemik virus corona telah memberikan hikmah tersendiri, yakni menjadikan Indonesia kembali ke jati dirinya sebagai bangsa yang menjunjung rasa persatuan dan gotong royong.
"Semua ini bisa kita lakukan karena dukungan dan gotong royong dari banyak perusahaan dan asosiasi. Saya sangat mengapresiasi kebesaran hati mereka yang tulus membantu. Ini menunjukan persatuan kita sebagai saudara sebangsa, rasa sepenanggungan dan gotong royong, inilah jati diri bangsa kita," serunya. Â
Advertisement
Kadin dan Apindo Serahkan Bantuan Rp 10 Miliar ke PMI
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyerahkan bantuan sebesar Rp 10 miliar ke Palang Merah Indonesia (PMI). Penyerahan dilakukan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani kepada Ketua PMI Jusuf Kalla di Markas Pusat PMI, Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Rosan menyampaikan, bantuan Rp 10 miliar ini berasal dari Santini Group dan Pakarti Yoga Group dan penggalangan dana telah dilakukan Kadin Indonesia sejak sepekan lalu melalui Yayasan Kemanusian Kadin Indonesia. Â
Sebelumnya, Yayasan Kemanusian Kadin Indonesia secara bertahap telah menyerahkan bantuan berupa 5.000 unit peralatan uji cepat (rapid test kit) pada Rabu 24 Maret kemarin melalui Kementerian BUMN.
"Bantuan yang kami lakukan hari ini hasil donasi dari Apindo, asosiasi dan perusahaan di bawah naungan Kadin yang tergabung dalam inisiatif Pengusaha Peduli NKRI," ungkap Rosan di sela acara penyerahan bantuan di Markas PMI, Jakarta.
Menurutnya, meski kondisi ekonomi terus melemah dan pengusaha menghadapi permasalahan akibat dampak virus corona Covid-19, hal tersebut tidak menjadikan pengusaha tinggal diam.Â