Sukses

Lockdown Bikin Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat

Pemerintah disarankan segera memilih opsi lockdown, dengan rentang waktu mulai dua minggu sampai maksimal satu bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri meminta pemerintah untuk tidak takut menerapkan kebijakan lockdown. Kebijakan tersebut untuk menekan penyebaran virus Corona Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia.

Ia meyakini, terdapat banyak manfaat positif bagi perekonomian Indonesia dengan penerapan lockdown tersebut. Menurutnya, kebijakan tersebut membuat pemulihan ekonomi berlangsung lebih cepat.

"Tapi percayalah, lockdown itu kalau secepat mungkin dilakukan. Penyebarannya (Covid-19) jadi sangat terbatas," kata Faisal melalui siaran video Instagram Indef pada Jumat (27/3/2020).

Faisal memang tidak memungkiri dengan adanya lockdown berdampak pada kemerosotan ekonomi bangsa, bahkan membuka ruang lebar untuk terjadinya resesi ekonomi. Akan tetapi, demi keselamatan warganya penerapan kebijakan lockdown merupakan pilihan rasional bagi Presiden Jokowi untuk segera diterapkan.

"Lebih baik kita pahit dalam jangka pendek. Tapi ceria hadapi jangka menengah dan panjang. Ketimbang gini gini saja," ungkap Ekonom senior tersebut.

Bila melihat kondisi Indonesia, tidak ada pilihan lain selain melakukan lockdown, khususnya di Jakarta.

 

2 dari 2 halaman

Tiru Korea Selatan

Saat ini Presiden Jokowi memilih tidak mengambil kebijakan itu dan mengatakan akan mengikuti Korea Selatan yang menggencarkan uji cepat deteksi virus. Namun, Faisal mengingatkan kondisi di Korea Selatan berbeda lantaran mereka memiliki kapasitas untuk memantau arus keluar masuk dan pergerakan manusia.

Untuk itu, pemerintah disarankan segera memilih opsi lockdown, dengan rentang waktu mulai dua minggu sampai maksimal satu bulan. Sehingga pemerintah mempunyai waktu untuk mengkalkulasi secara menyeluruh kerugian ekonomi bangsa akibat pandemi virus corona.

yang hasilnya akan sangat lebih bisa dihitung, dan akan lebih mudah utk perkirakan resesinya kapan. Karena kita ikut timelinenya virus. Kalau kita buat timeline sendiri, virus tidak bisa kompromi.

"Tapi pola seperti sekarang, kelamaan dalam ketidakpastian. Nanti negara lain sudah rebound, kita (Indonesia) reboundnya lebih lama" pungkas Faisal.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com