Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Penguatan dipengaruhi karena kondisi ekonomi China mulai membaik.
Mengutip Bloomberg, Selasa (31/3/2020), rupiah dibuka di angka 16.330 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 16.337 per dolar AS. Hingga pukul 10.30 WIB, rupiah bergerak terus menguat hingga ke level 16.319 per dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 16.319 per dolar AS hingga 16.355 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 17,69 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 16.367 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 16.336 per dolar AS.
"Hari ini rupiah bisa mendapatkan sentimen positif dari data indeks aktivitas manufaktur dan nonmanufaktur China versi pemerintah untuk bulan Maret yang dirilis melebihi ekspektasi dan masuk zona ekspansi, 52 vs 44,9 dan 52,3 vs 42,1," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston seperti dikutip dari Antara, Selasa (31/3/2020).
Â
Ekonomi China Pulih
Menurut dia, hasil tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi China telah berhasil mengatasi pandemi wabah COVID-19.
Pulihnya ekonomi China bisa membantu perekonomian negara mitra yang membutuhkan material dan pasar Negeri Tirai Bambu itu.
Selain itu, penguatan indeks saham AS juga bisa memberikan sentimen positif ke rupiah hari ini. Indeks Dow Jones pada Senin (30/3/2020) ditutup menguat 3,19 persen.
Kendati demikian, penambahan penyebaran wabah masih menjadi sentimen negatif karena masalah utama belum terselesaikan.
Advertisement